Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Koleksi Lo Kheng Hong (DILD) Targetkan Penjualan Lahan Batang Industrial Park Rp200 Miliar

PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan penjualan lahan industri Batang Industrial Park mencapai Rp200 miliar pada 2023.
Masterpland Batang Industrial Park (BIP), salah satu proyek kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, besutan emiten properti  PT Intiland Development Tbk (DILD). PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan penjualan lahan industri Batang Industrial Park mencapai Rp200 miliar pada 2023. /Intiland.
Masterpland Batang Industrial Park (BIP), salah satu proyek kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, besutan emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD). PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan penjualan lahan industri Batang Industrial Park mencapai Rp200 miliar pada 2023. /Intiland.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti favorit Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan penjualan lahan industri Batang Industrial Park mencapai Rp200 miliar pada 2023.

Direktur Intiland Archied Noto Pradono mengatakan pihaknya sedang mendorong untuk penjualan lahan Batang Industrial Park. Intiland memasang target penjualan lahan sekitar 15 hektare yang nilainya mencapai Rp200 miliar.

“Ke depannya untuk Batang memang akan bertumbuh secara organik untuk penjualannya juga,” ujar Archied dalam konferensi pers, Rabu (24/5/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan Batang Industrial Park sejumlah memiliki lahan yang siap untuk dijual. Selain itu, dia juga menyebut sudah ada pipeline permintaan lahan dari beberapa calon investor.

Meski demikian, dia mengaku masih belum bisa menyebutkan berapa luas lahan dari permintaan tersebut. Dia juga belum bisa menyebutkan nilai investasi tersebut lantaran masih belum pada tahap final.

“Saya belum lihat ada berapa nilai angkanya karena mereka [investor] juga melihatnya selalu panjang sampai berapa hektare kebutuhan mereka. Jadi, belum fix [pasti] ya,” tuturnya.

Per kuartal I/2023, marketing sales Intiland untuk kawasan industri tercatat menurun 56,8 persen dari Rp189,9 miliar menjadi Rp82,1 miliar secara year-on-year (YoY). Dia pun mengakui penjualan lahan industri sangat bergantung pada foreign direct investment (FDI) atau investasi asing langsung.

Dia mengatakan Intiland tengah berupaya untuk memperbanyak jaringan distribusi dan koneksi demi memuluskan penjualan lahan industri. Kemudian optimalisasi dari penyediaan fasilitas lahan industri juga menjadi salah satu strategi yang diterapkan.

Adapun untuk average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata lahan berada di kisaran Rp1,4 juta sampai Rp1,5 juta per meter persegi. Dia juga menyebut harga lahan akan naik secara perlahan bergantung pada lokasinya.

Saat ini, Intiland juga belum terlalu banyak melakukan pembebasan lahan untuk kawasan industri. Rencana penambahan lahan hanya bersifat konsolidasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Batang Industrial Park merupakan pengembangan kawasan industri terpadu dengan luas 500 hektare yang berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Intiland juga memiliki kawasan industri lainnya bernama Ngoro Industrial Park seluas 500 hektare di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

Sebagai informasi, marketing sales Intiland mengalami penurunan 46,9 persen dari Rp500,3 miliar menjadi Rp256,6 miliar secara YoY per kuartal I/2023. Capaian tersebut baru mencapai 11 persen dari target Rp2,4 triliun untuk 2023.

Kontributor utama marketing sales Intiland berasal dari segmen residensial senilai Rp99,7 miliar. Capaian dari segmen tersebut berasal dari penjualan Serenia Hills, Graha Natura, South Grove, Magnolia Residence, dan Virya Semanan.

Selanjutnya, segmen kawasan industri membukukan marketing sales senilai Rp82,1 miliar pada proyek kavling industri di Batang Industrial Park, dan pergudangan di Aeropolis Technopark.

Kemudian untuk segmen mixed-use dan high rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp83,8 miliar yang berasal dari Regatta, 1Park Avenue, SQ Res, Praxis, Tierra, dan Spazio Tower.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper