Bisnis.com, JAKARTA — Lo Kheng Hong tidak akan mendapatkan dividen dari PT Intiland Development Tbk. (DILD) untuk tahun buku 2022. Saat ini, DILD fokus memperkuat kinerja usai mengalami rugi Rp98,84 miliar pada 2022.
Direktur Intiland Archied Noto Pradono mengatakan manajemen masih fokus untuk memperkuat arus kas. Alhasil Intiland belum dapat membagikan dividen untuk tahun buku 2022.
“Kita belum bisa membagikan dividen karena kita masih memperkuat kita punya cashflow kita tahun ini,” ujar Archied dalam konferensi pers, Rabu (24/5/2023).
Lo Kheng Hong mulai muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD dengan porsi kepemilikan terbesar pada 12 Agustus 2022. Kala itu, Pak Lo tercatat memegang 651,41 juta lembar atau setara dengan 6,28 persen.
Berdasarkan data RTI per 30 April 2023, Pak Lo kini menggenggam 686,41 juta (686.416.700) saham DILD. Jumlah tersebut setara dengan 6,62 persen dari total saham DILD yang beredar.
Sementara investor publik lainnya tercatat menggenggam 4,7 miliar (4.707.961.830) saham atau setara 45,42 persen.
Baca Juga
DILD mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp98,84 miliar sepanjang 2022. Capaian tersebut berbalik dari laba sebesar Rp13,13 miliar pada 2021.
Padahal DILD mencatatkan peningkatan pendapatan 16,51 persen dari Rp2,62 triliun menjadi Rp3,14 triliun sepanjang 2022. Adapun meningkatnya pendapatan diiringi oleh naiknya beban beban pokok penjualan dan beban langsung 16,51 persen dari Rp2,62 triliun menjadi Rp1,87 triliun.
Manajemen DILD mengatakan adanya pengakuan pendapatan yang cukup besar dari proyek 57 Promenade, sehingga perseroan membukukan rugi sebesar Rp98,84 miliar. Adapun proyek tersebut mulai diserahterimakan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022.
Pengakuan pendapatan dari proyek joint venture membuat porsi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali lebih besar, ketimbang kepada pemilik entitas induk. DILD mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp290,81 miliar.
“Sehingga menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 98,8 miliar pada 2022 karena Intiland hanya memiliki 36,63 persen saham,” ujar manajemen melalui situs resminya dikutip Minggu (2/4/2023).