Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengagendakan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Selasa (30/5/2023). Salah satu agenda dalam RUPS tersebut adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun 2022.
Jika dilihat selama 10 tahun ke belakang, TLKM menjadi salah satu perusahaan yang tidak pernah absen membagikan dividen. Selain itu, dividen payout ratio TLKM juga tidak pernah kurang dari 60 persen.
Dividen payout ratio TLKM terbesar dibayarkan pada 2019 yakni sebesar 90 persen, dengan jumlah dividen Rp16,22 triliun. Saat itu, investor mendapatkan dividen sebesar Rp163,82 per saham.
Sementara itu, untuk dividen per saham terbesar TLKM dibayarkan pada 2021, yakni sebesar Rp168,01 per saham. Kala itu, TLKM membagikan dividen senilai Rp16,64 triliun, yang juga merupakan nilai terbesar dividen TLKM selama 10 tahun ke belakang.
Adapun pada tahun lalu, TLKM membayarkan dividen sebesar Rp14,85 triliun, atau sebesar Rp149,97 per saham, dengan dividen payout ratio sebesar 60 persen.
Sebelumnya, Telkom telah memberi sinyal untuk memberikan rasio dividen sekitar 80 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2022.
Baca Juga
VP Investor Relation Telkom Edwin Sebayang mengatakan dalam memberikan dividen, Telkom akan mengambil dari laba bersih atau net income. Pada 2022, Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp25,8 triliun, naik 7,7 persen dibandingkan dengan 2021.
Dengan pertumbuhan tersebut, Edwin berharap dividen yang diberikan perusahaan dapat lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
"Jadi dividen tadi lebih kepada ke kanan, ke level 80 persenan, itu juga subject approval dari Kementerian BUMN. Jadi hopefully dividen akan lebih dari 2021,” kata Edwin.