Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Minerals (ADMR) Absen Bagi Dividen, Butuh Belanja Modal

Pengusulan dividen Adaro Minerals Indonesia (ADMR) mempertimbangan beberapa prioritas salah satunya adalah kebutuhan belanja modal.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Garibaldi Thohir PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) absen dalam pembagian dividen tahun buku 2022 dengan mempertimbangkan tiga faktor utama yaitu kebutuhan belanja modal, posisi liabilitas dan arus kas. 

Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan mengatakan pengusulan jumlah dividen yang akan dibagikan mempertimbangan beberapa prioritas salah satunya adalah kebutuhan belanja modal untuk maruwai, metcoal dan aluminium. 

“Jadi waktu kita mengusulkan berapa jumlah dividen yang dibagi ada beberapa pertimbangan yang pertama prioritas tentunya pengembangan perusahaan dengan kebutuhan dana untuk capex,” katanya dalam konferensi pers usai RUPST, Rabu (10/5/2023). 

Pertimbangan dividen yang kedua capital structure yaitu posisi utang dan modal dan mempertimbangkan proporsi yang tepat. Ketiga, yaitu melihat arus kas saat ini. 

“Dengan mempertimbangkan tiga hal tersebut, untuk laba tahun 2022 kita tahan dulu dan akan melihat situasi ke depannya,” jelasnya. 

Keputusan penggunaan laba bersih tersebut disetujui dalam RUPST. Para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2022 sebesar US$336 juta untuk digunakan sebagai dana cadangan wajib sejumlah US$3,36 juta. Sisanya sejumlah US$332 juta akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Sementara itu, ADMR menetapkan belanja modal sebesar US$70 juta hingga US$90 juta di luar dari kebutuhan pembangunan smelter aluminium di Kalimantan Utara. Capex seluruhnya digunakan untuk peningkatan kapasitas dan metcoal. 

RUPST ADMR hari ini memiliki 5 mata acara, di antaranya penggunaan laba bersih, pengesahan laporan keuangan, persetujuan komite nominasi dan remunerasi, penunjukan kantor akuntan publik serta persetujuan realisasi penggunaan dana IPO. 

Sesuai prospektus, perolehan dari IPO ADMR, setelah dikurangi biaya IPO, digunakan untuk membayar sebagian pinjaman antar perusahaan kepada PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), dan untuk belanja modal perusahaan anak ADMR.

Per 31 Desember 2022, ADMR telah menggunakan Rp296 miliar untuk membayar sebagian pinjaman kepada ADRO. Sisa saldo sebesar sekitar Rp343 miliar ditempatkan di rekening giro dan deposito di bank pihak ketiga dengan suku bunga 0,05 persen sampai 2,75 persen untuk rekening giro dan 4 persen untuk deposito. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper