Bisnis.com, JAKARTA - Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB (28/4/2023), karena investor melihat kemungkinan besar kenaikan suku bunga lainnya oleh The Fed pada awal Mei.
Pemicu kenaikan suku bunga ditengarai pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan di kuartal pertama sehingga dipandang tak akan menghalangi langkah bank sentral.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,03 persen menjadi 101,5015 pada akhir perdagangan.
Komite Pasar Terbuka Federal memiliki kemungkinan sekitar 87 persen untuk menaikkan suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin lagi dalam pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada awal Mei, menurut data dari CME FedWatch Tool pada Kamis (27/4) sore.
Pelaku pasar fokus pada pertumbuhan yang lebih tinggi dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti pada kuartal pertama tahun ini, meskipun ekspansi ekonomi AS melambat menjadi 1,1 persen pada periode tersebut, dari 2,6 persen pada kuartal terakhir tahun 2022.
Meskipun pertumbuhan ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan pada kuartal pertama, dolar AS memperoleh keuntungan terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (27/4), kata James Hyerczyk, analis pasar senior dengan pemasok informasi pasar FX Empire.
Baca Juga
Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja pada Kamis (27/4), menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 16.000 menjadi 230.000 disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 22 April. Para ekonom telah memperkirakan 248.000 klaim dalam minggu terakhir.
Laporan tersebut menyiratkan pasar tenaga kerja yang masih ketat dan juga mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga minggu depan.