Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham big caps menjadi pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan. Memasuki perdagangan pascalibur Lebaran, mungkinkah saham-saham ini berbalik?
Berdasarkan statistik BEI, hingga penutupan Selasa (18/4/2023), IHSG melemah 0,42 persen ke level 6.821 sepanjang tahun berjalan. Ternyata, di antara berbagai saham, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menjadi pemberat utama dengan melemah 22,1 persen dan berdampak pada pengurangan 28,45 poin IHSG.
Saham yang memberatkan IHSG lain, ada PT Charoen Pokphand Indoensia Tbk. (CPIN) yang melemah 21,4 persen hingga sebelum libur Lebaran.
Saham lain di antaranya, ARTO, BUMI, dan EMTK yang masing-masing anjlok 43,8 persen, 24,2 persen, dan 25,7 persen turut berkontribusi negatif terhadap IHSG.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan mengatakan IHSG tampak cenderung bergerak konsolidasi pasca libur lebaran. Selain itu, belum ada sentimen positif yang cukup kuat dari pasar.
“IHSG pasca libur tampaknya masih cenderung bergerak konsolidasi atau melanjutkan fase koreksi sebelumnya melihat belum cukup kuatnya sentimen positif di pasar dan masih rawan dipengaruhi sentimen global,” ujar Ivan kepada Bisnis, Selasa (25/4/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan proyeksi perekonomian Indonesia yang lebih tahan terhadap isu resesi membuat IHSG masih memiliki harapan untuk menguat ke atas level 7.000 pada 2023.
Meski demikian, dia menyebut dalam jangka pendek ada kemungkinan tekanan jual minor sebelum terjadinya reli. Jika IHSG masih berkutat di bawah level 6.900 sebagai resistance, maka cenderung konsolidasi mengarah koreksi. Namun, jika menembus resistance IHSG berpeluang besar menuju ke atas 7.000.
Dia menyebut sektor energi dan industri masih dapat melanjutkan momentum penguatan sebelum libur lebaran. Saham yang mendapat rekomendasi adalah INDY dan ASII dengan target harga masing-masing Rp2.950 dan Rp6.750.