Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bisa mendapat sejumlah dorongan positif, terutama dari emiten-emiten yang berhasil mencetak kinerja positif sepanjang 2022. Analis memperkirakan IHSG bahkan bisa bergerak ke kisaran level 7.600.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengatakan sebanyak 72 emiten yang diulas Samuel Sekuritas, telah merilis laporan kinerja kuartal IV/2022. Dari ke-72 emiten tersebut, 21 persen membukukan kinerja kuartal IV/2022 yang sesuai estimasi analis, 39 persen di atas estimasi, dan 40 persen di bawah estimasi.
Sektor perbankan mengalami kuartal yang solid, didorong oleh pertumbuhan pinjaman dan penurunan biaya provisi, sementara pemain consumer staples berhasil melalui lonjakan harga komoditas, terutama gandum dan CPO, didukung oleh kenaikan ASP yang agresif.
Selanjutnya, sektor pertambangan logam juga memberikan kontribusi pendapatan yang kuat pada kuartal IV/2023 didukung kenaikan harga nikel hingga 28 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 15 persen secara kuartalan (qoq).
IHSG masih menunjukkan ketangguhannya sepanjang tahun ini, bahkan setelah lonjakan besar tahun lalu. Samuel Sekuritas mengamati bahwa investor asing mulai masuk kembali ke pasar saham pada Februari 2023, dengan rata-rata arus masuk modal asing bulanan sebesar Rp5,2 triliun.
"Posisi investor asing tetap Overweight di Indonesia, khususnya di sektor perbankan, dan mereka juga mulai masuk ke sektor telekomunikasi dan pertambangan logam di kuartal I/2023," ungkap Prasetya dalam riset, dikutip Kamis (20/4/2023).
Analis Samuel Sekuritas juga mempertahankan optimisme untuk outlook yang lebih positif pada paruh kedua 2023, didukung arus masuk modal investor asing ke pasar saham, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung permintaan domestik dan sebagian karena belanja terkait pemilu, di tengah volatilitas makroekonomi global.
"Selain itu, kami juga percaya bahwa The Fed akan mengevaluasi kembali sikap hawkish-nya dan mengubah kebijakan moneter pada semester II/2023," jelasnya.
Sementara itu, analis yakin investor asing tidak akan menjadi satu-satunya yang akan mendorong pasar ke depan, dan para pemain lokal juga akan memainkan peran besar, karena tingkat suku bunga kemungkinan telah mencapai puncaknya dan IHSG saat ini diperdagangkan pada nilai yang menarik, sekitar 13,4 kali perkiraan P/E 2023.
Samuel Sekuritas Indonesia meyakini saham-saham dengan fundamental dan prospek laba yang kuat akan mengungguli performa IHSG.
"Menurut kami, sektor perbankan akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan IHSG di tahun 2023, karena kami percaya bahwa bank-bank dalam coverage kami dapat menyerap potensi risiko kenaikan NPL serta meningkatkan NIM-nya pada 2023, terutama bank-bank besar, di tengah lingkungan suku bunga tinggi, dan mendukung pertumbuhan pendapatan sebesar 12,4 persen pada 2023," paparnya.
Pemain consumer staples juga diperkirakan akan terus mencetak margin yang solid, meskipun harus lebih berhati-hati dalam menaikkan harga untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.
Analis juga masih menyukai sektor telko karena melihat adanya potensi katalis positif dari efek trickle-down terkait pemilu pada semester II/2023 serta persaingan yang lebih matang.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan satu digit dalam ARPU [average revenue per user] emiten telko Indonesia pada 2023, sedangkan untuk lalu lintas data, kami memperkirakan pertumbuhan sekitar 30 persen yoy pada 2023, didorong oleh momentum pemilu," ungkap Prasetya.
Selain itu, pasca-rilis kinerja 2022, Analis memproyeksikan laba IHSG akan tumbuh sebesar 10,5 persen di 2023. Dengan proyeksi tersebut, target skenario fundamental untuk IHSG pada 2023 adalah 7.600, dengan P/E 15,0 kali. Top pick kami adalah BBNI, BBRI, ISAT, JSMR, NCKL, BIRD, RAJA, dan ICBP.
IHSG Diramal Bisa Tembus 7.600, Kinerja Emiten Sulut Optimisme Pasar
IHSG pada 2023 diperkirakan bisa mencapai 7.600, didukung kinerja positif emiten dari berbagai sektor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium