Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diproyeksi Menguat Menuju Level 6.850 Usai Libur Lebaran

Infovesta Kapital Advisori memproyeksikan IHSG dapat menguat ke level 6.850 pada perdagangan besok (26/4/2023) usai libur lebaran 2023.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat menguat ke level 6.850 pada perdagangan besok usai libur lebaran 2023.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan outlook untuk IHSG masih positif dengan sentimen dari Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI) yang disebut sudah mulai menunjukkan sinyal dovish untuk kebijakan suku bunga.

“Kalau kita lihat sentimen terkait the Fed dan bank sentral lain seperti BI dari sisi domestik sudah lumayan dovish menjelang semester I/2023. Hal ini akan mendorong IHSG ke level 6.850,” ujar Arjun kepada Bisnis, Selasa (25/4/2023).

Adapun untuk perdagangan besok dia menyebut tidak ada sentimen selain kembalinya investor ke pasar modal setelah jeda libur lebaran. Namun, sentimen suku bunga yang lebih dovish dapat mendorong kenaikan peminat investor di pasar saham.

Secara jangka menengah hingga panjang dia menilai beberapa data penting seperti data inflasi dan Indeks PMI Manufaktur dapat mendorong kinerja IHSG.

Jika tingkat inflasi dapat turun mengalahkan ekspektasi, maka hal tersebut dapat mendorong pasar saham. Kemudian data PMI yang dapat naik diluar ekspektasi juga turut menjadi sentimen positif.

“Selain, itu minggu depan ada juga sentimen terkait kebijakan the Fed yang rapat berikutnya awal bulan depan tanggal 5 Mei,” tuturnya.

Menurutnya sektor perbankan dan konsumen primer masih patut dicermati untuk jangka panjang. Terlebih fundamental emiten perbankan seperti BBRI dan BMRI masih solid dengan prospek bisnis yang kuat.

Dia menyebut berdasarkan price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV), BBRI dan BBRI masih relatif undervalued dan layak dikoleksi untuk jangka panjang.

Adapun PER dari BBRI berada di posisi 14,66 kali, sedangkan PBV berada di posisi 2,51 kali. Sementara PER saham BBRI di posisi 9,61 kali dengan PBV di posisi 2,22 kali.

“Berdasarkan PER dan PBV saham BBRI dan BMRI masih lumayan undervalued di bandingkan sama emiten rata-rata perbankan walaupun mereka big caps. Ini masih berlaku good buy untuk long term,” katanya.

Secara terpisah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG sedang berada pada fase sideways dan cenderung uptrend dalam jangka panjang. IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 6.720-6.856.

“Dalam jangka pendek dan menengah IHSG memiliki potensi naik terbatas,” ujar William kepada Bisnis, Selasa (25/4/2023).

Menurutnya IHSG masih minim sentimen untuk saat ini. Namun, faktor suku bunga dari BI masih akan menopang IHSG untuk jangka panjang.

Adapun sektor konsumer, infrastruktur, telekomunikasi, dan perbankan dinilai layak dicermati. Beberapa saham pilihan adalah UNVR, TBIG, BBCA, HMSP, dan KLBF.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper