Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Hari Ini Rawan Koreksi Jelang Rilis Suku Bunga Acuan BI

IHSG hari ini berpotensi mengalami pelemahan terbatas pada rentang 6.709 – 6.889.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawam terkoreksi menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkat suku bunga acuan pada hari ini, Selasa (18/4/2023).

Kemarin (17/4/2023), IHSG ditutup melemah sebesar 30 poin atau 0,45 persen ke level 6.787. Sektor transportasi dan logistik, finansial, energi, teknologi, property & real estate, consumer noncyclicals, consumer cyclicals, material dasar, infrastruktur, dan industrial bergerak negatif dan menekan IHSG.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memaparkan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi mengalami pelemahan terbatas pada rentang 6.709 – 6.889.

Selain penetapan suku bunga BI, pelaku pasar juga mencermati sentimen global termasuk langkah Bank Sentral China yang kembali memberikan 170 miliar yuan atau US$25 miliar dana kepada perbankan melalui fasilitas pinjaman jangka menengah. Nilai ini merupakan nilai yang terkecil sejak November 2022.

“Saat ini pelaku pasar dan investor juga akan tertuju kepada data penting China yang akan keluar hari ini,” kata Nico dalam risetnya, Selasa (18/4/2023).

Pertumbuhan ekonomi China secara year-on-year diproyeksikan akan mengalami kenaikkan dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 4 persen. Secara kuartalan, pertumbuhan kuartal I/2023 akan naik berada di kisaran 2 persen, dan secara year-to-date diproyeksikan akan naik dari sebelumnya 3 persen menjadi 4 persen.

“Pelaku pasar dan investor membutuhkan data ekonomi ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, bagaimana keadaan sebenarnya dari pertumbuhan ekonomi China,” kata Nico.

Adapun Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham BMRI dengan target support dan resistensi 4.990-5.350, saham SMRA pada 515-585, dan saham MAPI pada 1.420-1.520.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper