Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.912 Hari Ini

Rupiah ditutup menguat 0,13 persen ke Rp14.912 pada pedagangan hari ini (6/4/2023) di tengah melemahnya mayoritas mata uang asia.
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp14.912 per dolar AS pada penutupan hari ini, Kamis (6/4/2023), sementara itu, indeks dolar terpantau menguat 0,09 persen ke level 101,635.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 19,5 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.912 di hadapan dolar AS. Beberapa mata uang Asia juga terpantau bergerak bervariasi dengan mayoritas melemah terhadap dolar AS.

Yen Jepang menguat 0,08 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, dan rupee India menguat 0,07 persen. Sementara itu, mata uang yang melemah adalah bath Thailand sebesar 0,44 persen, ringgit Malaysia melemah 0,05 persen, won Korea melemah 0,65 persen, dolar Taiwan melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,10 persen, dan dolar Hongkong melemag 0,001 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah disebabkan prilaku pasar yang memantau perkembangan tentang inflasi di bulan Ramadan dan Idul Fitri. Pemerintah dan Bank Indonesia terus memperkuat sinergi komunikasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan ekspektasi masyarakat sehingga bisa mengendalikan inflasi selama Ramadan dan Idulfitri 2023.

“Dalam rangka menjaga stabilisasi harga, pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial pangan berupa beras 10 kg kepada 21 juta warga penerima manfaat di 514 kota dan kabupaten di Indonesia dalam periode Maret-Mei 2023,” katanya dalam riset harian dikutip Kamis (6/4/2023).

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong operasi pasar dan stabilitas pasokan dan harga pangan di pelbagai daerah. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat selama Ramadan dan Lebaran 2023.

Di lain sisi,  kinerja impresif industri manufaktur Indonesia terus ditunjukkan dengan berada di level ekspansif selama 19 bulan berturut-turut. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2023 mencapai level 51,9. Angka ini melonjak dari posisi bulan lalu sebesar 51,2 dan menjadi  level tertinggi sejak September 2022.

Hal tersebut diperkuat dari rilis S&P Global PMI yang menyatakan bahwa kuatnya laju permintaan dalam negeri di Indonesia terus menopang penguatan aktivitas manufaktur. Aktivitas perusahaan menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil produksi, pesanan baru, pembelian, serta perbaikan dari sisi ketenagakerjaan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), data realisasi inflasi Indonesia yang pada Maret 2023 tercatat sebesar 4,97 persen (year on year/yoy). Realisasi tersebut lebih rendah dari Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy), tetapi lebih tinggi dibandingkan inflasi Maret 2022 sebesar 2,64 persen (yoy).

Ibrahim memproyeksikan pada perdanganan Senin pekan depan, rupiah akan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat Rp14.890 hingga Rp14.950.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper