Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi dan infrastruktur, PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) mencatatkan peningkatan aset yang mencapai Rp 873 miliar atau naik 35 persen pada 2022 dari tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan TRJA Alexander Syauta menyatakan hal tersebut merupakan buah dari permintaan yang tinggi dari pelanggan.
“Permintaan kendaraan terus meningkat baik dari pelanggan lama maupun baru, terutama di sektor pertambangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/4/2023).
Dia menambahkan, seiring dengan meningkatnya permintaan penyewaan kendaraan di tengah harga komoditas yang menarik, pendapatan TRJA berhasil tercatat Rp 483 miliar.
“Sejak perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020, TRJA telah secara konsisten berekspansi ke Indonesia Timur, yang tercermin dalam peningkatan jumlah unit kendaraan yang beroperasi di seluruh wilayah operasional perusahaan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Alex itu menyebutkan pembelian kendaraan baru ini juga memicu peningkatan hutang, yang mencapai total Rp 523 miliar.
Baca Juga
Sepanjang 2022, perseroan telah melakukan transformasi dan pembaharuan yang meningkatkan biaya operasional, termasuk peningkatan biaya mining preparation, penambahan workshop, fasilitas gedung supporting office di Balikpapan, renovasi kantor perwakilan, dan penambahan jumlah karyawan.
Peningkatan biaya-biaya ini menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 20 persen menjadi Rp 35 miliar pada tahun 2022. Meski demikian, perusahaan berupaya meminimalkan dampak penurunan laba ini dan tetap mampu memenuhi kewajiban finansialnya, termasuk pembayaran gaji, tunjangan hari raya, dan kewajiban terhadap kreditur serta pihak terkait lainnya.
TRJA juga berkomitmen akan tetap membagikan dividen atas laba yang dihasilkan.
Kemudian, Alex mengungkapkan perseroan berhasil melewati krisis pandemi Covid-19 dengan baik dan telah memperoleh tiga sertifikasi ISO baru pada tahun 2022, yaitu ISO 14001:2015 untuk Manajemen Lingkungan, ISO 45001:2018 untuk Manajemen K3, dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Suap. Hal ini menambah sertifikasi ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu yang diperoleh pada tahun 2021.
Adapun, Alex menuturkan bahwa rencana perusahaan untuk 2023 yaitu berupaya menumbuhkan skala bisnis yang lebih besar, melalui ekspansi wilayah operasional, perluasan cakupan jenis industri, dan penambahan proporsi penyewaan Bus.
“Selain itu, kami akan berekspansi ke wilayah Indonesia Barat, dengan fokus lebih pada industri Nikel,” pungkasnya.