Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas hari ini berpeluang meningkat akibat pelemahan dolar AS yang tertekan rilis data manufaktur Amerika Serikat.
Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya menyampaikan harga emas bergerak naik pada hari Senin (3/4/2023) hingga ditutup menguat US$15,28 ke level US$1.984,18 karena sentimen melemahnya dolar AS yang tertekan oleh pesimisnya data ISM Manufacturing PMI AS.
Pagi ini, Selasa (4/4/2023), harga emas berpeluang dibeli untuk menguji level resistance US$1.992 selama harga bertahan di atas level support US$1.981. Namun, penurunan lebih rendah dari level support tersebut berpeluang memicu aksi jual terhadap harga emas menguji level support selanjutnya US$1.976.
"Rentang perdagangan potensial harga emas di sesi Asia US$1.992 - US$1.976," papar tim analis Monex.
Dari dalam negeri, harga emas fisik 24 karat cetakan Antam dan UBS di Pegadaian terpantau turun pada Selasa (4/4/2023) dibandingkan dengan harga kemarin.
Sementara itu, emas 24 karat cetakan UBS dengan ukuran yang sama dibanderol Rp564.000 atau turun Rp3.000 daripada harga kemarin.
Baca Juga
Untuk emas Antam 24 karat ukuran 1 gram, Pegadaian menjual seharga Rp1.111.000 atau turun Rp4.000 dari harga kemarin. Sementara itu emas 24 karat UBS dengan ukuran yang sama dijual seharga Rp1.056.000 atau lebih rendah Rp6.000 daripada harga sehari sebelumnya.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 17.30 WIB, harga emas spot turun 0,09 persen atau 1,87 poin menjadi US$1.982,78 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Juni 2023 terkoreksi 0,06 persen atau 1,2 poin menuju US$1.999,2 per troy ounce.
Pukul 14.00 WIB, harga emas spot turun 0,16 persen atau 3,22 poin menjadi US$1.981,43 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Juni 2023 terkoreksi 0,07 persen atau 1,4 poin menuju US$1.999 per troy ounce.