Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Turun ke Rp7,32 Miliar, AWAN Cari Dana IPO Jumbo

Calon emiten dari sektor teknologi PT Era Digital Media Tbk. (AWAN) mengalami penurunan laba bersih sebelum IPO.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten dari sektor teknologi PT Era Digital Media Tbk. (AWAN) mengalami penurunan laba bersih sebelum IPO.

Berdasarkan prospektus perseroan, laba bersih emiten teknologi itu mengalami penurunan dari posisi Rp7,79 miliar pada September 2021 menjadi Rp7,32 miliar pada September 2022. Penurunan laba bersih disebabkan oleh tergerusnya topline perusahaan.

AWAN mencatatkan pendapatan Rp21,64 miliar selama sembilan bulan 2022 turun dari posisi tahun sebelumnya Rp21,78 miliar.

AWAN berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan target dana maksimal Rp82,5 miliar. 

Dalam prospektusnya, dikutip Senin (27/3/2023), calon emiten berkode saham AWAN ini akan melepas hingga 750 juta saham biasa, dengan nilai nominal Rp10 per saham. Jumlah saham tersebut mewakili maksimal 21,83 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh AWAN. 

Saham-saham tersebut akan ditawarkan ke masyarakat dengan rentang harga penawaran sebesar Rp100-Rp110 per saham. Dengan harga tersebut, AWAN akan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp82,5 miliar dari IPO ini. 

Rencananya dana yang diraih dari hasil IPO ini sebesar 80 persen akan disalurkan AWAN ke PT Era Awan Digital (EAD) dengan rincian sekitar 70 persen digunakan untuk membeli aset berupa 189 server yang akan dilaksanakan pada 2023 dan 2024. 

Kemudian sekitar 30 persen akan digunakan untuk modal kerja EAD, yaitu untuk gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan, kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan dan pengembangan karyawan, pengembangan produk dan operasional EAD.

Lalu, sekitar 20 persen akan digunakan AWAN untuk modal kerja, yaitu untuk gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan, kegiatan pemasaran dan pengembangan karyawan.

Manajemen AWAN melanjutkan, apabila dana yang diperoleh dari penawaran umum ini tidak digunakan langsung, maka AWAN akan menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.

Adapun per 30 September 2022, AWAN mencatatkan jumlah aset senilai Rp24,75 miliar, dengan pendapatan Rp21,6 miliar, dan laba bersih Rp7,32 miliar. 

Masa penawaran awal IPO AWAN akan dimulai pada 28-31 Maret 2023, tanggal efektif pada 6 April 2023, masa penawaran umum perdana saham pada 11-13 April 2023, dan tanggal penjatahan 13 April 2021. Lalu tanggal distribusi saham secara elektronik pada 14 April 2023, dan tanggal pencatatan pada BEI pada 17 April 2023. 

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada IPO ini adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper