Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terseok-seok Sekalipun Indeks Dolar AS Parkir di Zona Merah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.202 pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023).
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.202 pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023). 

Mengutip data Bloomberg pukul 15.01 WIB, rupiah ditutup melemah 0,08 persen atau turun 12 poin ke Rp15.202 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah melemahnya indeks dolar AS sebesar 0,13 persen ke 104,04.

Bersama dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS adalah won Korea Selatan turun 0,71 persen, dolar Taiwan turun 0,37 persen, yuan Cina turun 0,21 persen, peso Filipina turun 0,16 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,12 persen.

Sementara itu, mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS adalah yen Jepang naik 0,21 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, baht Thailand naik 0,08 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan menguatnya dolar disokong oleh meningkatnya aktivitas bisnis Amerika Serikat dan Inggris. Hal ini membuat masing-masing bank sentral akan meningkatkan suku bunga lebih jauh.

Dia mengatakan aktivitas bisnis AS secara tak terduga pulih dan mencapai level tertinggi dalam delapan bulan pada Februari 2023. Sementara Indeks Manajer Pembelian (PMI) komposit cepat Inggris juga meningkat menjadi 53 poin pada Februari 2023. Angka tersebut di atas ambang batas pertumbuhan 50 sejak Juli 2022.

“Rebound dalam aktivitas bisnis AS muncul di belakang serangkaian data ekonomi yang tangguh baru-baru ini yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat, inflasi yang kaku, dan penjualan ritel yang kuat di ekonomi terbesar di dunia,” ujar Ibrahim dalam riset, Rabu (22/2/2023).

Setiap tanda-tanda ketahanan ekonomi AS memberi peluang bagi the Fed untuk mempertahankan sikap hawkish. Terlebih lagi the Fed beberapa kali memberikan sinyal kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Lebih lanjut, dia mengatakan naiknya suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas dan logam mulia lainnya. Hal ini lantaran emas dan logam mulia meningkatkan nilai dolar dan imbas hasil treasury lainnya, serta meningkatkan biaya peluang untuk menahan emas.

Dari dalam negeri, investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) diperkirakan menjadi katalis untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah. Sementara investasi domestik dan asing mengalami lonjakan sepanjang 2022. 

Adapun investasi asing meningkat hingga 47 persen secara year-on-year (YoY). Total investasi mencapai Rp1.207 triliun pada 2022. Pemerintah menargetkan investasi dapat menembus Rp1.400 triliun pada 2023.

Peningkatan dana asing terjadi mengalami peningkatan secara bertahap dan terjadi pada tiga kelompok industri, yakni primer, sekunder, dan tersier. Adapun sektor primer dan sekunder seperti pertambangan, industri logam dasar dan barang logam, serta bahan kimia mengalami peningkatan signifikan pada rentang 2020 hingga 2022.

Melonjaknya arus dana asing disebut karena adanya peralihan bersama ke komoditas hilir, smelter, dan aktivitas terkait. Sebanyak 31 smelter sedang dalam pembangunan dan 17 smelter telah dibangun sejak 2021. 

Total proyek dan realisasi investasi tertinggi tercatat pada komoditas nikel. Selain itu, Indonesia memiliki cadangan nikel domestik sebesar 21 juta meganewton atau 23,7 persen dari cadangan global yang merupakan terbesar di dunia.

“Sebagai pilihan kebijakan untuk beralih dari ekspor bijih dan menghasilkan produk dengan nilai jual lebih tinggi, pembatasan ekspor bijih nikel mentah menyebabkan peningkatan tajam dalam pembangunan smelter untuk memproduksi feronikel olahan dan besi mentah mengandung nikel, bahan utama untuk produksi baja tahan karat,” jelasnya.

Ibrahim memproyeksikan rupiah besok dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.190 hingga Rp15.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper