Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Bidik Produksi Batu Bara 64 Juta Ton Naik Tipis dari 2022

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membidik penjualan batu bara mencapai 64 juta ton pada 2023.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris  Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membidik penjualan batu bara mencapai 64 juta ton pada 2023.

Manajemen Adaro menargetkan minimal perseroan dapat menjual batu bara 62 juta ton atau maksimum mencapai 64 juta ton. Penjualan itu akan terdiri dari 58 juta ton hingga 60 juta ton batu bara termal.

Lalu sekitar 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton batu bara metalurgi dari Adaro Minerals. “Volume ADMR terus bertumbuh karena permintaan yang kuat untuk batu baranya. Volume dari Balangan Coal Companies dan PT Mustika Indah Permai juga diperkirakan akan meningkat. Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan 6 juta ton,” ungkap manajemen dalam keterangan resmi, Jumat (17/2/2023).

Sementara itu, Adaro mencatat rekor tertinggi produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton pada 2022. Jumlah itu setara dengan kenaikan 19 persen dari 52,70 juta ton pada tahun lalu. Selain itu, torehan tersebut melampaui panduan yang ditetapkan pada kisaran 58-60 juta ton.

Kenaikan produksi juga ditopang oleh volume penjualan batu bara yang naik 19 persen menjadi 61,34 juta ton dari 51,58 juta ton pada 2021. Manajemen Adaro mengatakan pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh produk batu bara termal yang meningkat 22 persen menjadi 44,91 juta ton pada dibandingkan 36,77 juta ton pada 2021.

Selain itu, tahun ini Adaro mengalokasikan belanja modal antara US$500 juta sampai US$600 juta untuk ekspansi bisnis pertambangan, jasa pertambangan dan logistik. Belanja modal ini tidak termasuk belanja modal untuk proyek transformasi bisnis di Kaltara.

Adaro memiliki beberapa proyek yang akan dilaksanakan di kawasan industri ini, termasuk smelter aluminium dan PLTU yang menjadi sumber energinya, serta PLTA. Porsi ekuitas Adaro pada proyek-proyek ini akan diumumkan kemudian.

Di sisi lain, Investor Relation ADMR Danuta Komar menyampaikan tahun ini ADMR akan merogoh kocek untuk belanja modal atau capex sebesar US$70 juta – US$90 juta untuk segmen batu bara metalurgi. Dengan estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS, alokasi capex setara dengan Rp1 triliun-Rp1,35 triliun.

“Anggaran belanja modal ini belum termasuk belanja modal untuk smelter aluminium. Perusahaan memperkirakan pencapaian financial close proyek ini pada semester I/2023 dan akan membuat pengumuman lebih lanjut mengenai porsi ekuitas di kemudian hari,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (15/2/2023).

Sebelumnya, ADMR diketahui akan menyiapkan capex hingga US$1,1 miliar atau setara engan Rp16,3 triliun apabila memasukkan pengembangan smelter aluminium dalam hitungan.

Terkait dengan smelter aluminium tersebut, pada 2022 ADMR juga telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Hyundai Motor Company untuk produksi dan suplai aluminium, dan penandatanganan Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat, melalui perusahaan anak, untuk proyek smelter aluminium.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper