Bisnis.com, JAKARTA — Valuasi saham yang belum mencerminkan kondisi fundamental perusahaan menjadi alasan kuat bagi sejumlah emiten untuk menggodok aksi buyback pada awal 2023. Hal ini pulalah yang membuat emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyiapkan dana jumbo Rp4 triliun untuk membeli saham dari publik.
Sepanjang 2023 sampai penutupan perdagangan Rabu (15/2/2023), harga saham ADRO telah terkoreksi 17,83 persen. Tren penurunan harga telah terlihat sejak akhir Desember 2022.