Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Market: Nilai Tukar Rupiah, ZATA, hingga Ultimatum Kedua Jokowi soal Saham Gorengan

Nilai tukar rupiah hingga kali kedua Presiden Jokowi memberikan ultimatum kepada BEI dan OJK soal saham gorengan menjadi berita terpopuler Kanal Market.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah menjadi berita yang paling banyak dibaca oleh para investor pada Senin (6/2/2023).

Tidak hanya itu, rencana pembelian saham kembali atau buyback PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) juga menjadi berita terpopuler pada kanal Market Bisnis.com. Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di kanal Market:

1. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 6 Februari 2023

Laju nilai tukar rupiah diprediksi akan diwarnai oleh sentimen pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal IV/2022. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai sentimen Bank Sentral AS Federal Reserve yang memudar di sesi perdagangan Asia membuat mayoritas mata uang Asia bergerak sideways pada akhir perdagangan pekan lalu.

Rupiah diperdagangkan melemah sebesar Rp14.893 per dolar AS. Dolar AS sempat terapresiasi secara luas terhadap mata uang G-10 setelah data ekonomi AS, terutama pasar tenaga kerja, tercatat lebih kuat dari perkiraan pada Jumat. Nonfarm Payroll (NFP) AS naik menjadi 517 ribu dari sebelumnya 260 ribu, jauh lebih tinggi dari ekspektasi 188 ribu.

2. Habis Kuras Saham ZATA, Sultan Subang Mau Buyback di Harga Gocap

Manajemen PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) menyampaikan telah meminta pemegang saham pengendali, PT Lembur Sadaya Investama (LSI) yang dimiliki Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda untuk melakukan pembelian saham kembali atau buyback, setelah melakukan penjualan saham pada masa buyback.

Direktur Bersama Zatta Jaya Ronny Soleh Pahlevi mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi dari LSI, jika mereka berkomitmen untuk melakukan buyback saham yang sebelumnya sudah dijual. Selain itu, kata dia, LSI juga berkomitmen penuh untuk melakukan lock-up saham, sampai masa lock-up selesai.

3. Mata Uang Asia Berguguran, Rupiah Ambruk hingga 1 Persen Rp15.056

Nilai tukar rupiah kembali melemah ke Rp15.000 per dolar AS pada perdagangan Senin (6/2/2023). Mengutip data Bloomberg, pukul 09.05 WIB, nilai tukar rupiah terpantau melemah paling dalam kedua di Asia, sebesar 1,09 persen atau 162,5 poin ke Rp15.056 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,24 persen ke 103,16. Bersama dengan rupiah, mata uang lainnya di Asia juga mengalami pelemahan seperti won Korea Selatan yang memimpin pelemahan hingga 1,32 persen, peso Filipina melemah 1,02 persen, dan yen Jepang melemah 0,87 persen.

4. Pertamina Hulu Energi (PHE) Rancang IPO Rp9 Triliun, Pakai Lapkeu Desember 2022

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) diperkirakan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO senilai Rp9 triliun. Rencananya, aksi korporasi tersebut menggunakan pembukuan laporan keuangan Desember 2022.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan awalnya PHE hendak menggunakan laporan keuangan hingga Juni 2022.

Namun, PHE kemudian memutuskan untuk menggunakan laporan keuangan sampai Desember 2022. Lebih lanjut, Inarno mengungkapkan nilai emisi yang ditargetkan PHE dalam IPO-nya berkisar di antara Rp8 triliun hingga Rp9 triliun.

5. Kali Kedua Presiden Jokowi Ultimatum BEI dan OJK Soal Saham Gorengan

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk kedua kalinya mengultimatum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham gorengan.

Presiden Jokowi mengultimatum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat perlindungan di sektor jasa keuangan supaya terhindar dari praktik menggoreng saham. Menurutnya masyarakat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan, baik asuransi, pinjaman online, investasi, tur haji, hingga umroh.

Jokowi menuturkan pengawasan produk-produk jasa keuangan tersebut harus detail. Presiden juga menuturkan, saat ini pemerintah tidak bisa bekerja dalam skala makro saja, tetapi juga harus mendetailkan pekerjaan di mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper