Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kali Kedua Presiden Jokowi Ultimatum BEI dan OJK Soal Saham Gorengan

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk kedua kalinya mengultimatum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham gorengan.
Presiden Joko Widodo memberikan pemaparan dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Presiden Joko Widodo memberikan pemaparan dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk kedua kalinya mengultimatum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham gorengan.

Presiden Jokowi mengultimatum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat perlindungan di sektor jasa keuangan supaya terhindar dari praktik menggoreng saham. Menurutnya masyarakat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan, baik asuransi, pinjaman online, investasi, tur haji, hingga umroh. Jokowi menuturkan pengawasan produk-produk jasa keuangan tersebut harus detail.

Presiden juga menuturkan, saat ini pemerintah tidak bisa bekerja dalam skala makro saja, tetapi juga harus mendetailkan pekerjaan di mikro.

"Hati-hati ada peristiwa besar. Minggu kemarin ada Adani, di India. Makronya bagus, mikronya ada masalah, hanya satu perusahaan, Adani kehilangan US$120 miliar, dirupiahkan Rp1.800 triliun," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, Senin (6/2/2023).

Jokowi menyinggung perusahaan milik taipan India Gautam Adani dan perilaku 'menggoreng' saham. Praktik goreng-menggoreng saham tersebut membuat seperempat produk domestik bruto (PDB) India atau sebesar Rp1.800 triliun hilang. Hal tersebut memberikan tekanan capital outflow dan menjatuhkan nilai tukar rupee India. Padahal, kata Jokowi, kondisi makro India masih bagus.

"Dilihat betul mana yang suka menggoreng. Goreng kalau pas dapet enak, tapi sekali pas kepleset, ya tadi saya sampaikan, Adani di India. Saya minta betul-betul, perusahaan asuransi, pinjol, investasi, dilihat betul," ucapnya.

Adapun Jokowi mengingatkan agar kejadian yang sudah-sudah seperti Asabri, Jiwasraya, Indosurya, hingga Wanaartha tidak terulang lagi. "Mikro satu-satu diikuti. Rakyat hanya minta satu, duit mereka balik. Semuanya yang namanya pengawasan harus diintensifkan," tuturnya.

Mundur ke pembukaan perdagangan awal 2020, Presiden Joko Widodo juga telah mengultimatum Otoritas Jasa Keuangan untuk membersihkan pasar modal dari para manipulator saham.

Dalam pidato pembukaan perdagangan pasar modal, Kamis (2/1/2020), dia meminta pihak-pihak yang terkait aktivitas pasar modal untuk melakukan pembersihan dari transaksi yang abnormal. Jokowi menyatakan para pemangku kepentingan harus berani mengambil sikap karena itu akan membawa pasar modal menjadi lebih baik dan maju.

"Jangan sampai ada saham harga Rp100 per saham digoreng terus menjadi Rp1.000, terus naik lagi sampai Rp4.000. Ini menyangkut kepercayaan, saham gorengan tidak boleh ada lagi," tegasnya.

Jokowi melanjutkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus bisa memberikan perlindungan bagi para investor. Transaksi keuangan yang terindikasi fraud alias mencakup penipuan pun harus ditindak dengan tegas.

Mantan Wali Kota Solo itu pun menyebut agar semua pihak menciptakan sistem transaksi yang benar-benar valid karena penting untuk meraih kepercayaan investor dalam negeri dan asing.

Tahun 2020 disebut dapat menjadi momentum bagi OJK dan BEI untuk membersihkan diri dari para manipulator saham ini. Pasalnya, pada 2019, pasar modal Indonesia didapuk oleh Bloomberg sebagai pasar paling dilihat oleh investor, mengalahkan India, China, dan Brasil.

"Kita harus jaga ini. Hati-hati dengan yang dipoles-poles agar bagus. Bersihkan dan hentikan. Banyak yang ingin investasi karena pasar kita nomor satu disantara emerging market. Jangan sampai hilang karena manipulator," tambah Jokowi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper