Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini, Selasa 19 Agustus 2025 di Pasar Komoditas

Harga emas naik 0,12% ke US$3.336,77 di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan The Fed. Investor menunggu hasil pertemuan Trump dan simposium The Fed.
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas di pasar komoditas hari ini, Selasa (19/8/2025) berada di zona hijau pada pukul 07.42 WIB. Emas spot diperdagangkan oleh para trader di level US$3.336,77 per troy ounce. Titik ini setara dengan penguatan 0,12% atau US$4,05 berbanding harga pembukaan.

Melansir Bloomberg, harga emas Comex di pasar AS untuk pengiriman Desember juga naik 0,14% menjadi US$3.382,60 per troy ounce hingga pukul 07.42 WIB.

Pergerakan harga emas global tersebut cenderung stabil seiring dengan sikap investor yang menunggu hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan para pemimpin Ukraina dan Eropa, serta simposium tahunan Federal Reserve (The Fed) di Jackson Hole minggu ini.

Trump menyatakan AS akan “membantu” Eropa dalam menyediakan keamanan bagi Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, saat dia dan Presiden Volodymyr Zelensky menggelar pertemuan mendadak di Gedung Putih untuk membahas jalan menuju perdamaian.

Para pemimpin Eropa dijadwalkan bertemu Trump kemudian di East Room Gedung Putih pada pukul 15.00 EDT (19.00 GMT), menurut pernyataan resmi Gedung Putih.

Pertemuan Trump-Zelensky terjadi setelah Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat lalu, di mana kedua pemimpin sepakat mengejar kesepakatan perdamaian tanpa memberlakukan gencatan senjata.

“Tidak ada reaksi signifikan pada emas terkait pertemuan Putin-Trump. Saya pikir harga akan tetap berada di kisaran ini. Titik perubahan berikutnya adalah konferensi Federal Reserve,” ujar analis Marex, Edward Meir.

Risalah rapat kebijakan The Fed pada Juli akan dirilis Rabu (20/8/2025) mendatang, menjelang konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, yang dijadwalkan 21–23 Agustus. Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan akan memberikan pidato pada acara tersebut.

Para investor akan memantau komentar Powell terkait prospek ekonomi. Meskipun pasar telah memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, ada peluang langka pemangkasan 50 basis poin yang berpotensi mendorong harga emas naik, kata Meir.

Adapun, harga emas biasanya menunjukkan kinerja kuat pada kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian tinggi.

Sebelumnya, Analis memperkirakan harga emas bergerak pada kisaran support US$3.319 per troy ounce dan resistance US$3.368. Untuk sepekan ke depan, kisaran harga diproyeksikan berada di support US$3.302 dan resistance US$3.416 per troy ounce.

Ibrahim Assuaibi, Pengamat Mata Uang & Komoditas mengatakan  tren bullish emas didorong oleh kombinasi faktor fundamental dan teknikal. Kenaikan Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada Juli, yang mencatat lonjakan bulanan tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, dinilai akan memperumit langkah Federal Reserve dalam memangkas suku bunga.

Rilis data Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan membuat keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait rencana pemotongan suku bunga pada September menjadi semakin rumit.

Data terbaru menunjukkan IHP naik 0,9% pada Juli 2025, laju bulanan tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Secara tahunan, harga inti—yang mengecualikan pangan dan energi—melonjak menjadi 3,7% dari 2,6% pada Juni, lebih tinggi dari konsensus pasar 3%. Kenaikan ini memunculkan kekhawatiran bahwa biaya produsen akan dialihkan ke konsumen sehingga berpotensi mendorong inflasi lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro