Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin dan Ethereum Bersinar di Tengah Sentimen Negatif ke Kripto

Harga BTC menguat 11,01 persen selama sepekan terakhir dan menguat 1,84 persen dalam 24 jam ke harga US$23.072,4.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki 2023 pasar kripto menunjukkan optimisme dengan adanya kenaikan harga di tengah berbagai tekanan, akibatnya duo aset kripto yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) melonjak.

Berdasarkan data coinmarketcap.com, pukul 20.45 WIB, Kamis (26/1/2023), harga BTC menguat 11,01 persen selama sepekan terakhir dan menguat 1,84 persen dalam 24 jam ke harga US$23.072,4. Sementara itu, altcoin terbesar, ETH juga menguat 5,68 persen dalam sepekan terakhir dan naik 3,37 persen dalam 24 jam terakhir.

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin menerangkan sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang memengaruhi harga kripto, di antaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku bunga yang akan naik.

Dari segi analisis makroekonomi dilansir data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0 persen year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2 persen pada akhir tahun.

Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal ini memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Terkait kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.

Pergerakan pasar crypto pekan lalu merangkak naik dan saat ini berada di atas garis resistensi Moving Average (MA) 200 minggu.

"Ini merupakan indikasi positif di mana sebelumnya hampir empat bulan lamanya pasar crypto berada di bawah garis resistensi tersebut," jelasnya dalam keterbukaan, Kamis (26/1/2023).

Adapun, dari sisi grafik harian indikator Relative Strength Index (RSI) suatu indikator yang menentukan kondisi pasar sedang overbought atau oversold menunjukkan bahwa aset kripto bitcoin (BTC) saat ini tengah overbought yaitu kondisi harga sudah mengalami kenaikan signifikan dan telah mencapai titik jenuh.

Dampak dari indikator tersebut diperkirakan akan ada kemungkinan pembalikan harga dalam jangka pendek dan BTC harus mengonfirmasi pada titik support di harga US$19.500 dan US$18.000 sebelum kemungkinan adanya kenaikan harga.

“Performa aset crypto awal tahun 2023 berangsur positif, namun Bitcoin dan Ethereum saat ini berada di dekat titik resistensi, sehingga pergerakan pasar masih perlu dipantau karena sangat penting dalam menentukan arah investasi pada jangka pendek maupun menengah,” kata Timo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper