Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah Pilih Reksa Dana 2023, Intip Strategi Manulife Aset (MAMI)

Reksa dana disebut memiliki potensi di 2023 terkhusus reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana disebut memiliki potensi di 2023 terkhusus reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham. Manulife Aset Manajemen Investasi menyiapkan tiga strategi racikan reksa dana tersebut.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Investment Management Ezra Nazula mengatakan tiap aset memiliki potensi masing-masing. Pada semester I, pendapatan tetap atau obligasi akan lebih diminati sedangkan reksa dana saham akan berpotensi di semester II.

“Sesuai disampaikan tadi, setiap kelas aset memiliki potensi masing-masing, semester I kami lebih melihat pendapatan tetapi memiliki potensi terbesar dengan siklus suku bunga telah mendekati puncaknya. Sedangkan reksa dana saham akan berpotensi di semester kedua setelah selesai siklus suku bunga,” katanya kepada Bisnis usai webinar 2023 Market Outlook: Seeds of Opportunity Manulife Investment Management, Selasa (17/1/2023).

Ezra menjelaskan pada awal hingga pertengahan tahun siklus suku bunga yang mendekati puncak membuat investor memilih instrumen yang memiliki resiko lebih rendah dengan ekspektasi yield yang ditawarkan akan turun.

“Ketika yield turun maka ada potensi double gain selain dari kupon. Kami menargetkan potensi bond yield sebesar 6,5 persen hingga 6,75 persen. Dengan potensi pasar obligasi tersebut maka kami akan lebih agresif serta melihat bobo, tenor dan kupon yang ditawarkan,” jelasnya.

Untuk periode pertengahan hingga akhir 2023, reksa dana saham menjadi lebih menarik karena pertumbuhan daya beli dan konsumsi masyarakat meningkat seiring dengan belanja pemilu.

Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma mengatakan kontribusi angka konsumsi domestik Indonesia akan lebih besar bagi peningkatan IHSG.

“Pada saat siklus suku bunga melemah, reksa dana saham lebih menarik. Dengan strategi mencari sektor yang dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang naik,” katanya.

Ezra mengatakan pihaknya menyiapkan tiga strategi portofolio yaitu duration management dimana strategi ini mengedepankan pengelolaan aktif dan stabilitas kinerja, dengan durasi portofolio yang akan sangat dinamis.

“Posisi overweight atau underweight terhadap tolok ukur akan bergantung pada tinjauan prospek pasar dan arah kebijakan fiskal dan moneter,” jelas Ezra.

Strategi kedua adalah security selection yaitu penempatan pada tenor tertentu yang memberikan selisih imbal hasil yang menarik.

“Ketiga yield enhancement dengan memaksimalkan potensi imbal hasil pada porsi kas. Melakukan penempatan pada obligasi korporasi tenor dibawah 1 tahun dengan tingkat kelayakan kredit yang tetap pruden dan terjaga,” imbuhnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper