Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana saham diprediksi akan memberikan return yang menarik pada 2023. Salah satu sentimen pendorongnya adalah kampanye politik yang akan dimulai pada akhir tahun ini.
Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro menyebutkan proyeksi return reksa dana pada 2023 bisa berada di rentang 8 persen hingga 10 persen.
Hal ini berdasarkan beberapa perhitungan dan faktor. Anggi menyebut kondisi tersebut didorong oleh kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai dasar atau underlying.
“Reksa dana saham pada 2023 ini diprediksi masih prospektif, kondisi ini didorong oleh kinerja IHSG sebagai underlying nya yang diproyeksi dapat mencatatkan kenaikan return lebih tinggi daripada return tahun 2022 yang sebesar 4,09 persen,” kata Anggi saat dihubungi Bisnis, Senin (16/1/2023).
Menurut Anggi, meski ada bayang-bayang sentimen global hingga semester I/2023, risiko pasar saham kemungkinan akan semakin mereda pada semester II 2023.
Hal ini seiring mulai berhentinya laju kenaikan suku bunga bank sentral termasuk The Fed dan Bank Indonesia. Laju inflasi, lanjut Anggi juga diproyeksi melandai.
Baca Juga
Selain itu, surprise upside dari kampanye Pemilu yang dimulai kuartal IV/2023 juga menjadi katalis. Kegiatan kampanye akan mendorong semakin banyaknya perputaran uang di masyarakat. yang dapat meningkatkan perekonomian dalam negeri.
“Jika prediksi sesuai dengan kondisi tersebut dimana akan lebih banyak potensi upside di semester II 2023 maka proyeksi return reksa dana saham umumnya bisa menyentuh 8 persen hingga 10 persen,” katanya.
Adapun, berdasarkan data Infovesta selama sepekan terakhir, reksa dana terkoreksi sebesar 0,11 persen, reksa dana campuran tumbuh 0,09 persen dan reksa dana pasar uang tumbuh 0,08 persen selama sepekan terakhir.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup zona hijau ke level 6.688,05 pada perdagangan awal pekan, Senin (16/1/2023).