Bisnis.com, JAKARTA – Produsen wine asal Bali, PT Hatten Bali Tbk. (WINE) berencana membagikan dividen usai resmi melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).
Direktur Hatten Bali Ketut Sumarwan mengatakan WINE akan membagikan dividen dengan rasio 35 persen dari laba perseroan. WINE juga berharap setidaknya memperoleh dana tambahan dari IPO sebesar Rp67,8 miliar.
“Kami mengharapkan dari IPO minimal akan memperoleh tambahan dana sebesar Rp67,8 miliar dimana kami sudah rencanakan kedepannya akan membagikan dividen dengan rasio 35 persen,” ujar Ketut dalam Public Expose secara virtual, Kamis (22/12/2022).
Lebih lanjut, Ketut mengatakan WINE optimistis mencapai kondisi keuangan yang optimal seiring pulihnya industri pariwisata di Bali pasca pandemi Covid-19. Adapun market share terbesar dari WINE adalah pada pariwisata terutama wisatawan asing.
Selain itu, Ketut mengatakan selama pandemi WINE memperoleh tambahan pasar yang terbentuk selama pandemi. Hal ini membuat adanya dua pasar yang berkembang menjadi lebih besar sehingga tidak hanya bertumpu pada wisatawan asing, tetapi juga pasar lokal.
“Ini akan terus berkembang di tahuntahun kedepannya sehingga setelah tahun 2023 diharapkan sales akan selalu meningkat dalam kisaran 10 persen,” ujar Ketut.
Baca Juga
Produk daripada WINE dikategorikan menjadi dua kategori besar, yakni Hatten Wines yang diperoleh dari anggur lokal, dan Two Island yang merupakan jus anggur impor dari Australia. Adapun Two Island cenderung dikonsumsi oleh wisatawan asing, sedangkan Hatten Wines lebih ke pasar lokal.
Pada rentang 2017 sampai 2019, penjualan Two Island lebih besar dari Hatten Wine, tetapi pada masa pandemi terjadi penurunan lebih besar pada produk Two Island daripada Hatten Wine. Hal ini terjadi karena WINE berupaya mencari pasar baru agar tidak bergantung pada wisatawan asing.
“Ini disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mencari pasar baru yang tadinya hanya bergantung kepada tourism di Bali dimana pada saat hampir mati suri harus mencari market di luar Bali,” ujar Ketut.
Berdasarkan prospektus, WINE membukukan penjualan sebesar Rp64,21 miliar pada semester I/2022. Angka ini naik 76,38 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp36,4 miliar.
Secara rinci, penjualan WINE terdiri dari anggur wine, arak, dan lainnya.
Penjualan anggur wine tercatat meningkat 65,76 persen menjadi Rp66,9 miliar, arak meningkat 149 persen menjadi Rp5,85 miliar, dan lainnya meningkat 31,07 persen menjadi Rp365,94 miliar.
WINE mampu membalikkan rugi Rp4,86 miliar menjadi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,68 miliar pada semester I/2022.