Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Wijaya Karya (WIKA) Rugi saat Pendapatan Naik Kuartal III/2022

Posisi bottom line WIKA berbalik menjadi rugi Rp27,96 miliar hingga kuartal III/2022, dari posisi laba bersih periode kuartal III/2021 sebesar Rp104,94 miliar.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan rugi pada kuartal III/2022, sekalipun kinerja pendapatannya bertumbuh.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, dikutip Senin (14/11/2022) emiten bersandi WIKA ini mencatatkan pendapatan bersih tumbuh 9,8 persen menjadi Rp12,79 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun lalu Rp11,64 triliun.

Kendati demikian, kinerja ciamik pendapatan tersebut tidak diiringi efisiensi dan keberlanjutan penghasilan dari entitas asosiasi, sehingga posisi bottom line WIKA berbalik menjadi rugi Rp27,96 miliar per 9 bulan 2022.

Hal ini berbanding terbalik dengan posisi laba bersih dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp104,94 miliar pada periode yang lama tahun lalu.

Jika hanya mengacu pada aktivitas usaha, laba usaha WIKA berhasil tumbuh 29,7 persen menjadi Rp865,54 miliar per kuartal III/2022. Hal ini sebagai bagian dari kemampuan WIKA melakukan efisiensi jumlah beban usaha yang hanya Rp235,07 miliar dari posisi Rp306,86 miliar.

WIKA juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan dari Rp10,67 triliun menjadi Rp11,69 triliun pada 9 bulan tahun ini, tetapi laba kotornya tetap naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp974,43 miliar.

WIKA berbalik rugi sebagai akibat dari kenaikan sejumlah pos terutama dari pos pendapatan dan beban lain-lain. Selain itu, WIKA juga mencatatkan penurunan laba dari entitas asosiasi.

Dalam pos pendapatan (beban) lain-lain, WIKA mencatatkan kenaikan beban dari pendanaan 13,5 persen menjadi Rp815,23 miliar. Hal ini diiringi penurunan bagian laba entitas ventura bersama sebesar 46,55 persen dari Rp514,27 miliar menjadi Rp274,87 miliar.

Dengan begitu, jumlah beban lain-lain WIKA melonjak 65,58 persen menjadi Rp818,13 miliar dari hanya Rp494,4 miliar. Hal ini membuat laba sebelum pajak penghasilan WIKA menciut dari Rp173,15 miliar menjadi hanya Rp47,4 miliar.

WIKA juga mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp41,87 miliar dari posisi untung pajak Rp12,79 miliar. Dengan begitu, laba bersih secara keseluruhan menjadi hanya Rp5,53 miliar turun 97,3 persen dari Rp185,95 miliar.

Sementara itu, total aset WIKA tercatat tumbuh 6,9 persen menjadi Rp74,18 triliun per 9 bulan 2022 dibandingkan dengan Rp69,38 triliun pada akhir tahun lalu. Adapun, jumlah liabilitas WIKA tercatat turut naik 9,2 persen dari Rp51,95 triliun menjadi Rp56,75 triliun per kuartal III/2022.

Posisi ekuitas WIKA tercatat Rp17,42 triliun stabil dibandingkan dengan 31 Desember 2022 yang sebesar Rp17,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper