Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor pelat merah PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mulai membangun New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi II dengan nilai proyek Rp2,33 triliun.
Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan NPEA Seksi II merupakan jalur strategis sepanjang 3,8 kilometer yang akan menghubungkan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda ke New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1).
“Kami mengaplikasikan Smart Infrastructure Technology (SIT) dan Building Information Modeling (BIM) untuk memantau progres secara real-time, melakukan visualisasi konstruksi terintegrasi, hingga pengukuran akurat menggunakan Multi Beam Echo Sounder dan Drone LiDAR. Teknologi ini membuat pekerjaan lebih presisi sekaligus efisien,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/8/2025).
Di dalam proyek ini, Joko menyebut PTPP juga mendesain jembatan khusus dengan bentang 70 meter dan tinggi 16 meter untuk menjamin akses nelayan
Cilincing dan Kalibaru. Selain itu, digunakan slag (limbah industri baja) sebagai material ramah lingkungan untuk menekan emisi karbon, melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja, serta menerapkan metode lean construction dengan reusable formwork guna mengurangi limbah.
Adapun, Proyek yang ditargetkan rampung dalam sekitar 20 bulan ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Akses baru ini disebut bakal mengurai kepadatan di New Priok South Access (NPSA), yang saat ini menjadi satu-satunya jalur menuju NPCT 1 dan telah mencapai kapasitas maksimum.
Jalur NPEA ini nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) untuk memperlancar arus barang dari kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan sekitarnya menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan NPEA akan menjadi akses baru yang memperkuat akses yang sudah ada.
"NPEA akan menjadi akses baru yang memperkuat akses eksisting, sehingga mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Arif.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.