Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya Beton (WTON) Cetak Kenaikan Laba 65 Persen Hingga Kuartal III/2022

PT Wijaya Karya Beton (WTON) cetak kenaikan Laba hingga 65 persen pada kuartal III/2022.
Pekerja tengah mengangkut potongan terakhir slab track yang diproduksi oleh Wika Beton (WTON) pada Rabu (18/5/2022). WTON menargetkan teknologi ini dapat digunakan lebih lanjut pada proyek kereta lain di dalam maupun luar negeri./Istimewa
Pekerja tengah mengangkut potongan terakhir slab track yang diproduksi oleh Wika Beton (WTON) pada Rabu (18/5/2022). WTON menargetkan teknologi ini dapat digunakan lebih lanjut pada proyek kereta lain di dalam maupun luar negeri./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) berhasil mencatatkan kinerja positif di kuartal ketiga 2022 dengan membukukan perolehan Laba Bersih 89,2 miliar atau meningkat 65,15 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 54,01 miliar.

Sekertaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Dedi Indra mengatakan laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan usaha sebesar Rp3,67 triliun dimana realisasi tersebut tumbuh sebesar 47,96 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp2,48 triliun.

Sementara untuk perolehan kontrak baru hingga bulan Oktober 2022 tercatat sebesar Rp 5,41 triliun, naik 28,73 persen dibanding periode yang sama di tahun 2021 yakni sebesar Rp4,20 triliun.

“Perolehan kontrak baru ini berasal dari Swasta 53,14 persen, WIKA 30,44 persen, BUMN 14,05 persen, dan Pemerintah 2,37 persen,” Ujarnya dalam keterengan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (11/11/2022).

Kinerja WIKA Beton hingga bulan Oktober 2022 tersebut didukung oleh sejumlah proyek di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur – Pluit, Proyek Manyar Smelter, Coastal Area Kota Balikpapan, FRC IK Karawang Pindo 4 Mill, Tol Semarang – Demak, Jalan Tol Indrapura – Kisaran, Lotte Line Project Cilegon dan sejumlah proyek lainnya.

Berdasarkan sektor usaha, komposisi perolehan proyek dari sektor infrastruktur sebesar 61,54 persen, diikuti sektor properti sebesar 19,95 persen, kemudian disusul sektor energi, industri, dan tambang yang masing-masing berkontribusi sebesar 12,84%, 2,89 persen dan 2,78 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper