Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) membukukan kinerja keuangan kuartal III tahun 2022 dengan penurunan laba bersih dan pendapatan yang merosot selama sembilan bulan tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan emiten dengan kode saham WEGE tersebut tercatat Rp1,67 triliun. Angka itu turun 31,56 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp2,44 triliun.
Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengatakan pendapatan tersebut disokong oleh pendapatan dari konstruksi sebesar Rp1,49 triliun yang merupakan penyokong utama kinerja WEGE. Disusul, investasi & konsesi sebesar Rp39,47 miliar dan industri modular sebesar Rp148,44 miliar, yang menguat masing-masing 56 persen dan 81 persen secara tahunan.
“Hal ini menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular yg merupakan bagian dari strategi bisnis perseroan (backward & forward), berhasil dalam menopang pendapatan perseroan (core business),” kata Hadian, Jumat (11/11/2022).
Sejalan dengan pendapatan yang turun, laba periode berjalan WEGE juga amblas 38,76 persen menjadi Rp92,67 miliar dibandingkan dengan kuartal III tahun 2021 yang tercatat senilai Rp151,48 miliar.
Menurut Hadian, meskipun pendapatan WEGE mengalami kontraksi secara tahunan, namun perseroan mampu menjaga gross profit margin di level 8,59 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga
Dengan operating profit margin di level 5,34 persen dan net profit margin di level 5,54 persen ditopang dari pendapatan lainnya.
Kondisi lain yang membuat WEGE tetap memberikan performa terbaiknya adalah dari sisi rasio leverege, dengan DER WEGE saat ini sebesar 1,20 kali, gearing ratio sebesar 0,30 kali, dan current ratio sebesar 2,03 kali menunjukkan WEGE memiliki tingkat likuiditas dan fundamental yang sehat.
Adapun, kas dan setara kas per 30 September 2022 WEGE mencapai Rp 428,10 miliar dengan total ekuitas senilai Rp 2,39 triliun dan total aset sebesar Rp 5,25 triliun.