Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Anjlok Terseret Kenaikan Suku Bunga The Fed

Tercatat 119 saham menguat, 124 saham melemah, dan 224 saham bergerak di tempat pada pembukaan IHSG hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (3/11/2022) setelah Bank Sentral AS Federal Reserve menaikkan kembali suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin (bps). 

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.01 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 6.980,98 atau turun 0,49 persen. IHSG sempat bergerak di rentang 6.978-7.015 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 119 saham menguat, 124 saham melemah, dan 224 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau turun menjadi Rp9.320,5 triliun.

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp83,5 miliar. Saham TLKM tercatat turun 2,61 persen ke level 4.110.

Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) senilai Rp57,9 miliar dengan saham yang dibuka naik 3,7 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp34,6 miliar dengan saham yang diperdagangkan stagnan.

Adapun usai pengumuman The Fed, saham emiten teknologi terbesar Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dibuka melemah pagi ini.

Saham GOTO dibuka turun 1,03 persen ke level Rp193 per saham. Begitu juga dengan saham BUKA yang turun 0,72 persen ke level Rp274 per saham. Sementara itu saham EMTK stagnan setelah sebelumnya sempat dibuka berfluktuatif.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menerangkan The Fed menaikkan tingkat suku bunga 75 basis poin ke 4 persen, di tengah isu perlambatan kenaikkan tingkat suku bunga yang sudah terjadi dalam beberapa pertemuan bank sentral belakangan ini.

"Bahkan alih-alih melambatkan kenaikkan tingkat suku bunganya, Jerome Powell  justrumengatakan ada kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga akan jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan sebelumnya, meskipun besaran kenaikkan di setiap pertemuan dapat dikatakan akan jauh lebih kecil," terangnya dalam riset Kamis (3/11/2022).

Hal ini lanjutnya, menandakan Powell tampaknya ingin tetap berada di jalur kenaikkan tingkat suku bunga, di fase kedua tahun depan. Powell tampaknya ingin kenaikkan tingkat suku bunga tersebut dapat lebih kecil meskipun sering dilakukan.

Hal ini, telah membuat market menjadi goyang, Indeks Dow Jones langsung turun 1,55 persen, begitupun dengan indeks saham Eropa yang mengalami penurunan karena pasar kecewa dengan pernyataan The Fed.

Sejauh ini, imbal hasil US Treasury mulai dari yang bertenor pendek hingga bertenor panjang, semuanya berada di kisaran 4 persen, dan berpotensi untuk mengalami peningkatan.

"Oleh sebab itu, kami melihat akan ada tekanan baik dari sisi IHSG dan pasar obligasi pada hari ini," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper