Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah investor aset kripto terus mengalami pertumbuhan sepanjang tahun 2022 meski volume transaksi cenderung menurun.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan sepanjang periode Januari-September 2022, jumlah investor aset kripto tercatat mencapai 16,3 juta dengan rata–rata peningkatan jumlah pelanggan terdaftar sekitar 692.000 setiap bulannya.
Jumlah investor aset kripto lebih tinggi bila dibandingkan dengan pasar modal. Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal mencapai 9,77 juta pada September 2022. Jumlah tersebut naik 2,48 persen dibandingkan Agustus 2022 sebesar 9,54 juta.
Sementara itu, nilai transaksi aset kripto pada periode yang sama tercatat sebanyak Rp266,9 triliun. Angka tersebut menurun 57,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Meski demikian, Jerry mengatakan perkembangan perdagangan aset kripto selama 2 tahu terakhir sangat positif.
Ia menjelaskan, pada 2021, total nilai transaksi aset kripto mencapai Rp859,4 triliun atau tumbuh 1.224 persen dibandingkan nilai transaksi pada 2020 sebesar Rp64,9 triliun.
“Harga aset kripto yang mengalami penurunan akhir-akhir ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen ini,” jelasj Jerry dikutip dari keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga
Menurut Jerry, fenomena penurunan harga aset kripto yang tengah terjadi merupakan hal yang wajar. Ia menuturkan, tren koreksi ini merupakan bagian dari mekanisme pasar di industri aset kripto.
Selanjutnya, Jerry mengatakan perkembangan nilai transaksi dan nasabah aset kripto perlu dikawal bersama agar perdagangannya di Indonesia tetap berada pada koridor yang benar.
Lebih lanjut, Jerry juga kembali menegaskan bahwa kripto bukanlah mata uang, tetapi aset atau komoditas yang bisa diperdagangkan. Oleh karena itu, ekosistem kripto harus terus dikembangkan bersama dengan dukungan teknologi blockchain (rantai blok).
“Hal ini agar aset kripto dapat memberikan pengaruh yang luas dan intensif di berbagai sektor dan aspek kehidupan sehingga dapat menjadi bagian penting ekonomi digital di Indonesia,” katanya.