Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Martin Hartono Ungkap Alasan Grup Djarum Bawa Blibli (BELI) IPO

Komisaris Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) alias Blibli Martin Hartono mengungkapkan alasan Grup Djarum membawa Blibli IPO ke pasar modal.
Komisaris Utama Global Digital Niaga Martin Basuki Hartono yang menjadi peneru Grup Djarum menerangkan salah satu alasan Blibli melakukan IPO./istimewa
Komisaris Utama Global Digital Niaga Martin Basuki Hartono yang menjadi peneru Grup Djarum menerangkan salah satu alasan Blibli melakukan IPO./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris Utama Global Digital Niaga Martin Basuki Hartono yang menjadi peneru Grup Djarum menerangkan salah satu alasan Blibli melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO dalam rangka transparansi dan peningkatan operasi.

Putra konglomerat grup Djarum Robert Budi Hartono ini menerangkan keputusan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menjadi perusahaan terbuka saat ini menjadi bagian dari pengembangan bisnis perseroan.

"Keputusan menjadi perusahaan terbuka saat ini juga bagi kami menjadi salah satu langkah meningkatkan transparansi dan operational excellence bagi Blibli dan menjadi tonggak sejarah bagi kita semua. [IPO] diharapkan dapat membawa dampak positif bagi karyawan, mitra bisnis, para penjual, juga tentunya para pelanggan juga," jelasnya dalam paparan publik initial public offering (IPO) Blibli, Selasa (18/10/2022).

Mewakili pemegang saham, Martin juga berkomitmen terus mendukung dan percaya Blibli berada di industri yang berkembang terus. Menurutnya, Blibli memiliki model bisnis yang paling tepat untuk Indonesia dan berprospek cerah menjadi pemimpin penyedia pelayanan omnichannel.

"Dengan rendah hati dan rasa bangga, saya mengajak bapak ibu, dan para hadirin, turut serta dalam IPO Blibli dan bertumbuh bersama," katanya.

Dia bercerita dahulu sudah membayangkan bisnis e-commerce atau lokapasar tidak hanya seperti yang sudah berjalan, tetapi suatu hari pasti membutuhkan banyak integrasi dengan retail offline.

"Dahulu belum ada namanya omnichannel, kami sudah mengerti memang ini jalannya. Kami beruntung seiring berjalannya waktu kami bisa bertemu dengan tiket.com, belakangan dengan Ranch Market, terakhir dapat kesempatan membuat Blibli offline store kami sendiri," tambahnya.

Komisaris Utama Blibli ini bercerita perjalanannya cukup banyak rintangan, tetapi selalu berkomitmen melakukan perbaikan dan pengembangan.

Menurutnya, kebanyakan perusahaan itu yang bisa membunuhnya adalah dirinya sendiri. Dia juga percaya terhadap tim Blibli dan selama selalu mengutamakan pelanggan, semestinya bisnisnya selalu di jalan yang benar.

Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli Eric Alamsjah Winarta menerangkan sejak awal berdiri, Blibli selalu mendapatkan dukungan besar dari sponsornya yakni grup Djarum.

"Komitmen dari sponsor kami ini tetap ada ke depannya, mungkin bisa dilihat dari struktur yang dipaparkan semua saham yang ditawarkan adalah saham baru, yang artinya sponsor kami ini tidak berniat sama sekali untuk exit," jelasnya dalam paparan publik IPO Blibli, Selasa (18/10/2022).

Dia menerangkan grup Djarum memiliki komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnisnya di Indonesia, termasuk di Blibli. Rencana IPO pun lanjutnya, menjadi bukti grup Djarum ingin berpartner dengan pemegang saham publik berbagi kepemilikan ke depan.

Selain itu, Eric juga menerangkan Djarum memilik track record atau rekam jejak yang baik di pasar modal. Alasannya, Djarum memiliki dua anak usahanya yang melantai di Bursa dan berkinerja sangat baik.

Kedua anak usaha tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

"Selain itu, kami juga memiliki hubungan yang erat dengan Djarum dan ekosistemnya, kami selalu mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki, dan banyak sekali potensial sinergi yang bisa kami lakukan dengan perusahaan lain yang dimiliki oleh sponsor kami," tambahnya.

BELI akan melepas 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Adapun berdasarkan prospektus, Senin (17/10/2022), rentang harga penawaran ada di Rp 410-Rp 460 per saham. Artinya, Blibli.com bakal meraup dana segar antara Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper