Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola rumah sakit protofolio Grup Saratoga, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. atau Primaya Hospital bakal melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp900-Rp950 per saham.
Mengutip prospektus yang dipublikasikan d media massa, Kamis (13/10/2022), Primaya Hospital bakal melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Adapun harga penawaran yang disiapkan antara Rp900 hingga Rp950 per saham. Dengan begitu, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini paling banyak mencapai Rp287.111.185.000 atau Rp287,11 miliar.
Berbarengan dengan IPO ini, Primaya bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 697.000.000 saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte.Ltd yang diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp627,3 miliar.
Seiring pelaksanaan MCB ini, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyak 2,17 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.
PT Indo Premier Sekuritas bakal menjadi penjamin pelaksana emisi efek, sedangkan penjamin emisi efek bakal ditentukan kemudian.
Baca Juga
Adapun, jadwal pelaksanaan IPO yakni masa penawaran awal pada 14-24 Oktober 2022, dilanjut perkiraan tanggal efektif pada 28 Oktober 2022. Setelah itu perkiraan masa penawaran umum perdana saham antara 1 hingga 4 November 2022.
Selanjutnya, perkiraan tanggal penjatahan pada 4 November 2022 yang diteruskan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2022. Terakhir, perkiraan tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2022.
Calon emiten rumah sakit ini mengelola 15 rumah sakit yang terletak di Pangkalpinang, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Semarang, Palangkaraya, dan Makassar.