Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola Primaya Hospital Group, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) menargetkan laba dan pendapatan tumbuh masing-masing 30 persen.
CEO Primaya Hospital Leona A Karnali mengakui saat ini kinerja perseroan masih mengalami penurunan. Namun, Leona menyebut manajemen tengah mengejar agar pendapatan dapat tumbuh 30 persen pada akhir tahun ini.
"Sampai akhir tahun kita akan kejar [pendapatan] angkanya kurang lebih 30 persen," ujar Leona dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (17/10/2022).
Sementara untuk laba, Leona mengatakan pertumbuhannya akan mengikuti pertumbuhan daripada revenue atau pendapatan bersih.
Berdasarkan prospektus perseroan, Famos Awal Bros tercatat membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,82 triliun untuk tahun buku 2021.
Adapun Famos Awal Bros membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp322,63 miliar per 31 Desember.
Baca Juga
Mengutip prospektus yang dipublikasikan di media massa, Kamis (13/10/2022), Famos Awal Bros bakal melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Adapun harga penawaran yang disiapkan antara Rp900 hingga Rp950 per saham. Dengan begitu, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini paling banyak mencapai Rp287.111.185.000 atau Rp287,11 miliar.
Berbarengan dengan IPO ini, Primaya bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 697.000.000 saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte.Ltd yang diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp627,3 miliar.
Seiring pelaksanaan MCB ini, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyak 2,17 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. PT Indo Premier Sekuritas bakal menjadi penjamin pelaksana emisi efek, sedangkan penjamin emisi efek bakal ditentukan kemudian.
Adapun, jadwal pelaksanaan IPO yakni masa penawaran awal pada 14-24 Oktober 2022, dilanjut perkiraan tanggal efektif pada 28 Oktober 2022. Setelah itu perkiraan masa penawaran umum perdana saham antara 1 hingga 4 November 2022.
Selanjutnya, perkiraan tanggal penjatahan pada 4 November 2022 yang diteruskan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2022. Terakhir, perkiraan tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2022.