Bisnis.com, JAKARTA - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) mencatatkan penurunan dana kelolaan kuartal I periode 2022/2023 yang berakhir pada 30 September 2022.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, dana kelolaan atau AUM AMOR hingga akhir September adalah sebesar Rp32,4 triliun. Dalam periode tiga bulan terakhir, dana kelolaan mengalami penurunan sebesar Rp1 triliun atau US$68 juta.
Secara rinci, jumlah dana kelolaan pada reksa dana saham tercatat sebanyak Rp23,9 triliun, disusul reksa dana pendapatan tetap (Rp8,3 triliun), dan lainnya (Rp0,2 triliun).
Ronaldus Gandahusada selaku Presiden Direktur AMOR menjelaskan penurunan tersebut didorong oleh keluarnya dana investasi sebesar Rp2 triliun (US$131 juta) dan diimbangi oleh kenaikan kinerja investasi sebesar Rp1 triliun (US$66 juta).
Selama triwulan tersebut, Ashmore meluncurkan empat produk baru, satu reksa dana dan tiga Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), dan mengumpulkan Rp1,5 triliun (US$100 juta).
Ia menjelaskan, tingkat inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi global telah mempengaruhi perilaku investasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meski demikian, pada triwulan yang berakhir September 2022, pasar saham Indonesia tetap menjadi salah satu pasar dengan kinerja terbaik secara global.
Baca Juga
“Ashmore membukukan kinerja yang lebih baik dari pada indeks acuan pada triwulan ini. Dikarenakan kinerja yang relatif lebih baik dan dengan latar belakang nasabah yang lebih menghindari risiko mendorong pengambilan untung dari nasabah sepanjang periode ini,” jelas Ronald.
Sementara itu, reksa dana pendapatan tetap tercatat melemah karena kenaikan imbal hasil dan ekspektasi suku bunga yang masih naik. Hal ini mendorong rotasi keluar dari tema investasi tersebut sehingga kinerja reksa dana berbasis hutang Ashmore membukukan kinerja dibawah acuannya pada triwulan ini.
“Volatilitas pasar meningkat menjelang akhir triwulan ini dan kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat. Seperti yang telah kita lihat di siklus sebelumnya, dislokasi harga yang biasanya terjadi di situasi seperti ini memberikan peluang signifikan bagi Ashmore sebagai manajemen aset aktif yang memperoleh aset dengan fundamental yang kuat dengan valuasi yang sangat menarik, sehingga mendukung hasil kinerja jangka panjang,” jelas Ronald.
Ke depannya, Ronald mengatakan Ashmore terus memperluas jangkauan produknya untuk mendiversifikasi dan memberikan pertumbuhan dana kelolaan serta menciptakan nilai bagi pemegang saham.
Pada kuartal ini, Ashmore meluncurkan reksa dana syariah pasar uang pertamanya, Ashmore Dana Pasar Uang Syariah (ADPUS), yang tersedia melalui Aplikasi bMoney, kemitraan strategis Perusahaan dengan Bukalapak. Setelah peluncuran aplikasi bMoney pada Juni 2021, BID telah menarik 680.000 pengguna dan meningkatkan AuM menjadi Rp1,4 triliun (US$91 juta) pada 30 September 2022.