Bisnis.com, PALEMBANG - Emiten perkebunan sawit dan olahan CPO, PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) bakal membangun pabrik minyak goreng curah di Desa Sugi Waras, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan perkiraan nilai investasi Rp210 miliar.
Direktur Utama Pinago Utama Choirul Muluk mengatakan pembangunan pabrik minyak goreng (migor) curah itu senilai Rp210 miliar diyakini bisa menekan biaya ongkos angkut. Perkiraan kapasitas pabrik migor mencapai 300 ton—500 ton CPO per hari.
Pasalnya, selama ini perseroan harus merogoh kocek sekitar Rp20 miliar untuk ongkos angkut bahan baku berupa minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ke Pelabuhan Boom Baru di Palembang.
"Kami optimistis dengan adanya pabrik migor curah itu bisa menghemat Rp20 miliar dalam biaya angkut," katanya saat public expose secara virtual, pada Jumat (23/9/2022).
Menurut Muluk, pabrik itu nantinya bakal berada di kawasan operasional kebun PNGO, sehingga terintegrasi dari hulu hingga hilir. Dia melanjutkan, pembangunan pabrik migor curah juga menjadi strategi perseroan untuk mendekat ke pasar.
"Permintaan terhadap migor curah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Kota Lubuklinggau cukup tinggi, sehingga kami ingin mendekat ke sana," katanya.
Baca Juga
Muluk menjelaskan pembangunan pabrik tersebut menggunakan skema multiyears. Perseroan saat ini sedang menyiapkan studi kelayakan (feasibility study/FS) untuk proyek tersebut.
"Pendanaannya sedang kami godok, tahun 2023 eksekusi setelah adanya pengesahan bujet dari komisaris," paparnya.
Dia menambahkan pembangunan pabrik migor juga merupakan respon perseroan terhadap dorongan pemerintah agar industri kelapa sawit melakukan hilirisasi. Oleh karena itu, PNGO pun berharap pemerintah juga dapat memberikan insentif untuk proyek tersebut.
Efisiensi yang dilakukan PNGO tak hanya dari proyek pembangunan pabrik migor, perseroan pun bakal membangun dua hingga tiga unit tangki timbun di Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin.
"Tujuannya tak lain agar lebih dekat dengan buyer dan pengapalan (shipment) sehingga lebih efisien jika dibangun di sana," katanya.
Selain itu, Muluk menambahkan, perseroan akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Kecamatan Bayung Lencir, Muba, dengan investasi senilai Rp160 miliar. PKS anyar itu bakal berdekatan dengan perkebunan anak perusahaan, PT Hamparan Mutiara Hijau.
"Pembangunannya memakan waktu sekitar satu tahun. Saat ini kami sedang mengurus perizinan," katanya.