Bisnis.com, JAKARTA — Emiten industri kertas dan bahan kimia, PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) melakukan strategi bisnis dengan meningkatkan kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper).
Direktur Utama Alkindo Naratama, Herwanto Sutanto mengatakan proses commissioning akan dilakukan untuk memastikan mesin-mesin baru dapat beroperasi sesuai dengan rencana.
“Kami terus menjalankan rencana ekspansi dengan disiplin, sehingga target perkembangan bisa dicapai sesuai rencana,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/9/2022).
Dengan adanya ekspansi mesin baru tersebut, kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO akan meningkat 175 persen menjadi 220.000 ton per tahun, dari kapasitas produksi saat ini yaitu 80.000 ton per tahun.
Sutanto menambahkan, jika commissioning berjalan dengan lancar, maka pendapatan ALDO pun akan meningkat.
“Oleh karena itu, kami tetap menargetkan penjualan tahun 2022 naik 30 persen year-on-year (yoy),” imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu, target laba bersih ALDO di tahun ini pun diproyeksikan meningkat sebesar 40 persen.
Selain meningkatkan upaya penjualan, ALDO juga melakukan berbagai langkah efisiensi, seperti menekan beban biaya penjualan, biaya umum dan administrasi, serta beban biaya operasional lainnya.
Sebagai informasi, ALDO menggunakan kertas daur ulang yang diproduksi anak perusahaan PT ECO Paper Indonesia (ECO) untuk memproduksi berbagai macam produk kertas konversi dengan konsep ramah lingkungan.
ECO mengoperasikan mesin pembuat kertas dengan kapasitas produksi sebanyak 500 ton per hari. Nantinya, kinerja ALDO pun ditargetkan semakin meningkat hingga 2023.
"Pada tahun penuh 2023 dapat tambahan pendapatan dari mesin baru Eco Paper. Pendapatan tahun lalu Rp1,4 t triliun, proyeksi tahun ini Rp1,8 triliun, tahun depan sampai ke Rp3 triliun. Sementara itu, bottom line tahun lalu Rp75 miliar, tahun ini target Rp100 miliar, dan menjadi Rp180 miliar pada 2023," tutup Sutanto.