Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Kuartal III Tahun Ini Laba Bersih Alkindo Naratama Tumbuh 12 Persen

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mencatatkan peningkatan laba bersih 12 persen menjadi Rp53,80 miliar hingga kuartal III-2022 dibanding periode sama tahun lalu,
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Hingga Kuartal III/ 2022, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp53,80 miliar dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. Secara QoQ laba bersih perseroan juga meningkat 45 persen, di mana pada Juli-September diperoleh Rp20,85 miliar dibandingkan April-Juni Rp14,33 miliar.

Direktur Utama Alkindo Naratama H. Sutanto mengatakan, peningkatan laba bersih ini diperoleh berkat penjualan bersih yang meningkat 6 persen YoY menjadi Rp1,10 triliun, dari Rp1,04 triliun pada periode sama tahun 2021. Total penjualan ini diperoleh dari penjualan sub sektor kertas yang meningkat 5 persen YoY menjadi Rp729,55 miliar dan penjualan sub sektor kimia yang meningkat 7 persen YoT menjadi Rp370,99 miliar.

“Patut kita syukuri, bahwa dalam situasi di mana laju inflasi naik tinggi karena kenaikan harga bahan bakar minyak dan harga beberapa komoditas lainnya, perseroan mampu membukukan pertumbuhan positif baik penjualan maupun laba bersih. Kita harapkan kinerja positif ini bisa terus berlangsung hingga akhir tahun 2022,” ujar H. Sutanto dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (31/10).

Di sisi lain, emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia ini menargetkan kenaikan pendapatan sebesar dua kali lipat pada 2023, seiring dengan beroperasinya mesin-mesin baru.

Perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp3 triliun tahun depan, naik 76 persen dari target tahun ini sebesar Rp1,7 triliun. Peningkatan target tersebut dipicu penambahan mesin kertas cokelat berbahan daur ulang (recycled brown paper) pada anak usaha perseroan, PT Eco Paper Indonesia.

Perseroan juga sedang mengembangkan mesin kedua dengan kapasitas 500 ton per hari. Saat ini Eco Paper memiliki satu mesin produksi dengan kapasitas 250 ton per hari untuk produk kertas cokelat berbahan daur ulang.

“Kami mengharapkan mesin baru dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Dengan bertambahnya mesin baru, produksi recycled brown paper akan meningkat menjadi 220.000 ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini yang sekitar 80.000 ton per tahun,” ujar dia.

Sebagai informasi, perseroan yang memiliki komitmen dalam pengembangan green product melalui green process dalam bisnisnya ini menggunakan kertas daur ulang yang diproduksi anak perusahaan PT Eco Paper Indonesia untuk menghasilkan berbagai macam produk. Kertas coklat seperti kraft liner, eco board, dan core board adalah produk utama dari Eco Paper yang menjadi bahan baku bagi industri kertas konversi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper