Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup WIKA, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) telah menyiapkan berbagai penunjang guna menyerap kebutuhan beton dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai dari sumber daya, keuangan, hingga membuat pabrik dadakan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Beton Ahmad Fadli Kartajaya menjelaskan sangat mampu meraup proyek IKN seiring dengan kemampuan keuangan yang baik.
"Kemampuan keuangan DER yang 1,4 dan di perbankan itu rata-rata 3--3,5 kali, gearing ratio 0,3 persen, di perbankan 2--2,5 kali. Leverage kami cukup untuk mengambil proyek ke depan kami masih punya kekuatan memperkuat modal kerja kami," jelasnya dalam media gathering, Rabu (7/9/2022).
Fadli menjelaskan kondisi keuangan yang cukup tersebut membuat WTON mampu meraih potensi kebutuhan beton dari proyek IKN termasuk kebutuhan pendanaannya. Selain itu, WTON juga tengah berusaha kembali melampaui kinerja sebelum pandemi Covid-19.
Dia mencontohkan target kontrak baru hingga Rp7 triliun pada 2022 merupakan angka kontrak baru pada 2018--2019.
"Harapannya tahun ini rebound, pergerakan laba yoy Juni sudah terlihat kenaikannya, harapan kami di 2022 ini akan lebih baik dari tahun 2021. Dengan adanya IKN, pastinya kami optimistis dapatkan target itu," tuturnya.
Baca Juga
Dia juga menargetkan laba bersih yang bertumbuh 150 persen dibandingkan dengan laba bersih pada 2021. WTON juga meyakini pangsa pasarnya di industri beton telah mencapai lebih dari 50 persen.
"Kami telah merealisasikan belanja modal Rp86 miliar dari target Rp250 miliar pada Semester I/2022, hanya prioritaskan yang urgen saja, hanya untuk perbaikan mesin peralatan. Sehubungan disampaikan menyambut IKN, tahun ini kami cenderung capex hampir tidak ada [menahan]," tambahnya.
Selain dari keuangan, WTON juga sudah menyiapkan produk yang dapat digunakan di IKN. Direktur Wijaya Karya Beton Rija Judaswara menerangkan strategi sinergi dengan WIKA grup ikut di beberapa tender proyek IKN.
"Kami sendiri sudah membuat rencana yang bisa dijual di sana, readymix, precast, material pekerjaan jalan atau tanah. Itu saat ini kami memang merencanakan satu pabrik eksisting kami suplai ke sana ada di pabrik Makassar, Lampung Selatan dan di Palu, Donggala," paparnya.
Selain itu, WTON juga merencanakan membuat batching plant atau mobile plant di area sekitar IKN ketika proyeknya sudah berjalan. Alasannya, pabrik mobile ini akan lebih efisien, karena selama ini biaya distribusi menjadi salah satu yang membuat proyek beton tinggi harganya.
"Kami juga komunikasi dengan kontraktor-kontrak yang ikut tender di sana, tidak hanya kejar pasar WIKA Grup tapi dari kontraktor lain," tuturnya.