Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Catat Pipeline Obligasi Masih Ada 9 Penerbit Lagi

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 9 penerbit obligasi yang kini dalam pipeline pencatatan.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 9 penerbit obligasi yang kini dalam pipeline pencatatan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 9 penerbit obligasi yang kini dalam pipeline pencatatan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 9 penerbit obligasi yang kini dalam pipeline pencatatan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan terkait dengan pencatatan obligasi dan sukuk hingga tanggal 2 September 2022 adalah tercatat sebanyak 97 emisi dari 66 penerbit.

Adapun total dana dihimpun melalui penerbitan obligasi telah mencapai Rp121,0 triliun. Menurutnya masih ada beberapa pencatatan sampai dengan akhir 2022.

“Hingga saat ini masih terdapat 13 emisi dari 9 penerbit yang masih terdapat dalam pipeline dan berencana untuk dicatatkan pada 2022,” katanya dikutip Minggu (4/9/2022).

Nyoman Yetna menambahkan per 31 Agustus 2022 dana yang dihimpun dari IPO saham sebesar Rp21,6 triliun.

Dari sisi jumlah perusahaan tercatat, mengalami peningkatan 15 Perusahaan atau 53,5 persen YoY pada 2022 sebanyak 43 perusahaan sedangkan tahun 2021 terdapat 28 perusahaan yang baru tercatat.

Nyoman mengatakan sampai saat ini masih terdapat 23 perusahaan  dalam pipeline pencatatan saham dan berpotensi mengalami penambahan.

Adapun 23 calon perusahaan tercatat tersebut datang dari berbagai sektor usaha. Rinciannya, satu perusahaan datang dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrials, dua perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, dan satu perusahaan dari sektor consumer non cyclicals.

Lalu, empat perusahaan dari sektor consumer cyclicals, empat perusahaan dari sektor teknologi, tiga dari sektor jasa kesehatan, dan dua perusahaan dari sektor energi.

Selain itu, ada dua perusahaan dari sektor finansial, satu perusahaan dari sektor properti dan real estat, dan satu perusahaan dari sektor infrastruktur yang akan melakukan IPO.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper