Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan hingga awal September 2022 terdapat 23 perusahaan yang berada dalam daftar rencana atau pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, total emisi 23 calon perusahaan tercatat tersebut mencapai sekitar Rp9,5 triliun.
"Beberapa di antara perusahaan tersebut menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," kata Nyoman, dikutip Sabtu (3/9/2022).
Meski demikian, Nyoman mengatakan pihaknya saat ini belum bisa menyampaikan informasi terkait nama perusahaan tercatat saham sebelum ada izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelumnya, mengutip Bloomberg, PT Global Digital Niaga atau Blibli dan Tiket.com dikabarkan berencana melakukan merger. Langkah itu disebut-sebut menjadi bekal entitas gabungan kedua perusahaan itu untuk kemudian melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bloomberg menyebut, IPO yang dilakukan perusahaan hasil merger Blibli dan Tiket.com dapat bernilai US$1 miliar, atau sekitar Rp14,3 triliun.
Baca Juga
Lebih lanjut, Nyoman menuturkan hingga akhir Agustus 2022, dana yang dihimpun dari IPO saham adalah sebesar Rp21,6 triliun.
Adapun 23 calon perusahaan tercatat tersebut datang dari berbagai sektor usaha. Rinciannya, satu perusahaan datang dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrials, dua perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, dan satu perusahaan dari sektor consumer non cyclicals.
Lalu, empat perusahaan dari sektor consumer cyclicals, empat perusahaan dari sektor teknologi, tiga dari sektor jasa kesehatan, dan dua perusahaan dari sektor energi.
Selain itu, ada dua perusahaan dari sektor finansial, satu perusahaan dari sektor properti dan real estat, dan satu perusahaan dari sektor infrastruktur yang akan melakukan IPO.