Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat, Saham BUMI, ENRG & DOID Melesat

Tercatat, 230 saham menguat, 279 saham melemah dan 187 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (2/9/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 7.175,57 atau menguat 0,34 persen. Tercatat, 230 saham menguat, 279 saham melemah dan 187 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.409,19 triliun.

PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar hari ini setelah menguat 30,11 persen ke Rp121.

Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 5,33 persen ke Rp178, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang naik 2,33 persen ke level Rp264, serta PT Delta Dunia Makmur (DOID) dengan penguatan 9,42 persen ke Rp418.

Di tengah penguatan IHSG, saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) justru ambles 2,74 persen, dan saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) turun 3,35 persen. 

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan sejumlah sentimen akan mewarnai pergerakan IHSG hari ini. Semisal, indeks DJIA setelah selama 4 hari sebelumnya terjungkal alias turun tajam sebesar 1.781,36 poin atau 5,44 persen, akhirnya rebound akibat short covering position mengalami technical rebound sebesar 145,9 poin atau 0,46 persen.

Akan tetapi, nasib kurang beruntung dialami Indeks saham teknologi Nasdaq yang kembali turun di hari ke 5 sebesar 86,35 poin atau turun 0,26 persen, sehingga selama 5 hari Indeks Nasdaq turun tajam sebesar 876,05 poin atau 6,97 persen.

"Jika kenaikan Indeks DJIA dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar 0,88 persen dan penguatan harga batu bara sebesar 4,35 persen, berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk rebound alias menguat Jumat ini," kata Edwin, Jumat (2/9/2022).

Di lain pihak, lanjutnya, perlu diwaspadai beberapa sentimen negatif yang muncul di antaranya berlanjutnya kejatuhan harga beberapa komoditas. Menurutnya, kejatuhan harga beberapa komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Jumat ini, di tengah penantian rencana kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan solar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper