Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Bakrie ramai-ramai belum merilis laporan keuangan untuk triwulan II/2022. Sejauh ini hanya PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) yang telah merilis laporan keuangan untuk triwulan II/2022.
Pada triwulan II/2022, BNBR mencatat pendapatan bersih sebesar Rp1,29 triliun. Sementara pada triwulan II/2021 pendapatan bersih yang dicatat BNBR mencapai Rp1,03 triliun. Lantas BNBR mencatatkan tumbuh 24 persen pendapatan secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Namun, pada triwulan II/2022 BNBR membukukan kerugian sebesar Rp63,33 miliar. Angka tersebut membuat kerugian BNBR mengalami peningkatan kerugian dimana pada triwulan II/2021 membukukan rugi sebanyak Rp46,46 miliar.
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menjadi salah satu emiten grup Bakrie yang belum merilis laporan keuangan untuk triwulan II/2022. Berdasarkan penelusuran Bisnis pada laman keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), ENRG belum memberikan informasi terkait laporan keuangan triwulan II/2022.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022, manajemen ENRG baru saja menyepakati Laporan Tahunan Direksi mengenai kegiatan dan pengurusan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. RUPST juga menyepakati pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
Sama halnya dengan ENRG, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) juga belum memberikan informasi terkait laporan keuangan triwulan II/2022. Dalam agenda RUPST 2022 pada 30 Juni lalu, manajemen baru mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku 2021.
Baca Juga
Bahkan, UNSP mendapat peringatan tertulis II dan sanksi denda Rp50 juta lantaran belum menyampaikan lapkeu interim per Maret 2022 yang tidak diaudit untuk triwulan I/2022.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sejauh ini belum memberikan informasi mengenai laporan keuangan triwulan II/2022. Dalam agenda RUPST 2022 pada 12 Agustus lalu, manajemen baru mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi untuk tahun buku 2021 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga belum merilis laporan keuangan untuk triwulan II/2022. Bahkan laporan keuangan tersebut tidak dibahas dalam RUPSLB yang diadakan pada 19 Agustus lalu.
Namun, DEWA telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar, dan Rekan Associate RSM (RSM AAJ) untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian DEWA tahun 2022 dan periode lainnya di tahun 2022.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga saat ini belum memberikan informasi maupun merilis laporan keuangan untuk triwulan II/2022. BUMI baru saja menyelesaikan rangkaian obligasi wajib konversi (OWK) yang membuat jumlah saham perseroan naik signifikan.
Dalam keterbukaan informasi, Manajemen BUMI menyatakan jumlah saham kini menjadi 140,03 miliar. Adapun jumlah saham OWK sebelum sebanyak 134,9 miliar Seri C, dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Private placement BUMI akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham, yang merupakan harga konversi OWK, yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi OWK tersebut.
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), sudah merilis Rencana Penyampaian Laporan Keuangan Kuartal II 2022 Ditelaah secara terbatas pada laman keterbukaan BEI. Dalam dokumen tersebut, manajemen mengatakan saat ini JGLE tengah melakukan penelaahan terbatas atas Laporan Keuangan Tengah Tahunan untuk triwulan II/2022.
"Sehubungan dengan hal tersebut maka Perseroan akan menyampaikan lKTT 2022 kepada OJK dan BEI paling lambar akhir bulan September 2022," tulis Corporate Secretary JGLE dalam dokumen tersebut.
Sama halnya dengan beberapa emiten Bakrie lainnya, PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) belum memberikan informasi mengenai rilisnya laporan keuangan triwulan II/2022. Melalui RUPST yang diselenggarakan pada 21 Juli, manajemen sepakat mengubah susunan direksi perseroan dengan kedatangan dua direktur baru menggantikan tiga direktur sebelumnya.
Mengutip keterbukaan informasi, Manajemen Bakrieland Development menyampaikan bahwa telah mengangkat Djaradarullah dan Fandrizal sebagai Direktur ELTY untuk periode jabatan 2021 - 2024. Adapun keduanya menggantikan Agus Jayadi Alwie sebagai Direktur, Buce Yeef sebagai Direktur, dan Charles Marc Dressler sebagai Direktur Independen periode 2018-2021.
ELTY juga menjadi salah satu emiten grup Bakrie yang mendapat peringatan tertulis II dan sanksi denda Rp50 juta lantaran terlambat menyampaikan lapkeu interim per Maret 2022 yang tidak diaudit untuk triwulan I/2022.
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), sejauh ini juga belum memberi informasi terkait dengan laporan keuangan triwulan II/2022. Bahkan VIVA bersama dengan ELTY dan UNSP mendapat denda karena terlambat.
PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) bersama dengan ELTY dan VIVA bahkan baru memberikan laporan keuangan interim konsolidasian periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
MDIA telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan Rekan dengan Akuntan Publik (Signing Partner) untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menjadi emiten grup Bakrie terakhir yang belum memberikan laporan keuangan untuk triwulan II/2022. BTEL sekaligus menjadi emiten Bakrie terakhir dalam daftar ini yang mendapat denda lantaran terlambat mengirimkan laporan keuangan interim per Maret 2022 yang tidak diaudit untuk triwulan I/2022.
BTEL bersama dengan VIVA merupakan saham grup Bakrie yang cukup langganan terkena denda laporang keuangan ini.