Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aliran Dana Asing Mampat, Mampukah Investor Domestik Topang IHSG?

Investor domestik bakal menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sisa 2022, di tengah proyeksi perlambatan aliran dana asing beberapa bulan ke d
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Investor domestik bakal menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sisa 2022, di tengah proyeksi perlambatan aliran dana asing beberapa bulan ke depan.

Head of Equity Research, Strategy, Banking Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi dalam risetnya yang dirilis Kamis (25/8/2022) menyebutkan aliran dana asing di pasar modal cenderung solid dalam kurun Juni 2021 sampai Mei 2022. Meski demikian, kepemilikan asing di saham-saham yang tercatat di dalam negeri turun drastis sampai Juli 2022.

“Data yang kami peroleh menunjukkan kepemilikan saham oleh investor asing turun 10 basis poin dari 14,1 persen pada Mei 2022 menjadi 13,3 persen pada Juli 2022 akibat risiko makro ekonomi global,” kata Prasetya.

Persentase tersebut mulai membaik pada Agustus 2022. Meski demikian, Prasetya menyebutkan ketiadaan katalis jangka pendek untuk IHSG bakal membuat aliran dana asing ke pasar modal cenderung melambat beberapa bulan ke depan.

“Meski demikian, selama dua tahun terakhir investor ritel domestik terus meningkatkan posisi mereka di IHSG, dan kami memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, meski dengan laju yang lebih lambat,” tambahnya.

Samuel Sekuritas mencatat IHSG telah menguat 6,6 persen sejak pertengahan Juli 2022 sampai pertengahan Agustus 2022. Penguatan terutama didukung oleh laporan kinerja keuangan semester I/2022 yang cukup memuaskan.

Penguatan IHSG juga terlihat dari rata-rata volume perdagangan harian yang naik sebesar 19,2 persen secara bulanan pada Agustus setelah melemah 18 persen secara bulanan pada Juni 2022 dan 27 persen pada Juli.

“50 perusahaan dalam coverage kami telah merilis laporan keuangan kuartal II/2022, dengan peningkatan laba bersih akumulatif sebesar 46,3 persen yoy yang sebagian besar berasal dari sektor perbankan, otomotif, dan komoditas,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper