Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Naik Tipis, Saham TOYS & MEDS Melambung 20 Persen Lebih

Tercatat 253 saham menguat, 224 saham melemah dan 202 saham bergerak stagnan pada akhir sesi I IHSG siang ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (19/8/2022).

Berdasarkan data RTI pada pukul 11.30 WIB, IHSG parkir pada level 7.198. atau menguat 0,17 persen. Tercatat 253 saham menguat, 224 saham melemah dan 202 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.400 triliun.

PT Sunindo Adipersada Tbk. (TOYS) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar sejauh ini setelah menguat 24,1 persen ke Rp103.

Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) yang naik 21,64 persen ke Rp416, PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) naik 13,24 persen ke Rp308, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) naik 5,74 persen ke Rp645, dan PT Modernland Realty Ltd Tbk naik 3,74 persen ke Rp111.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan, secara teknikal IHSG menjaga posisinya di atas lower bound rising rectangle. Artinya, bullish trend IHSG masih cukup kuat untuk saat ini.

"Terlebih, stochastic RSI kembali berpeluang membentuk golden cross di oversold area, jika IHSG bertahan di 7.180 hari ini. Potensi uji level 7.200, jika penguatan berlanjut hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Jumat (19/8/2022).

IHSG diperkirakan akan kembali ditopang oleh rebound saham-saham komoditas, terutama produsen batu bara, seperti ADRO, HRUM dan PTBA.

Menurut Phintraco Sekuritas, hal ini sejalan dengan rebound signifikan harga coal dalam beberapa hari terakhir. Harga coal telah kembali ke atas US$400 per ton per 17 Agustus 2022.

"Rebound harga coal ini salah satunya dipicu ekspektasi peningkatan demand dari negara-negara di Eropa di tengah persiapan memasuki musim dingin," katanya.

Dari dalam negeri, optimisme pelaku pasar cenderung tinggi menyusul penyampaian asumsi dasar makro dalam RAPBN 2023. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,3 persen yoy di 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper