Bisnis.com, JAKARTA — Produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah (CPO) emiten perkebunan PT London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) tercatat turun pada semester I/2022. Meski demikian, Lonsum tetap menikmati kenaikan laba bersih.
Produksi TBS dari perkebunan inti emiten perkebunan Grup Salim itu tercatat turun 18 persen yoy menjadi 505.000 ton sepanjang semester I/2022, dibandingkan dengan 616.000 ton pada semester I/2021. Penurunan juga terlihat pada perkebunan plasma atau eksternal dari 129.000 ton pada semester I/2021 menjadi 82.000 ton pada 6 bulan pertama 2022.
Seiring dengan turunnya produksi TBS, emiten berkode saham LSIP itu mencatat total produksi CPO turun 23 persen yoy menjadi 127.000 ton, dibandingkan dengan 164.000 ton pada semester I/2022. Penurunan terutama disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan peremajaan tanaman sawit. Meski demikian produksi CPO pada kuartal II/2022 cenderung lebih baik daripada kuartal I/2022 dengan volume 74.000 ton, dari sebelumnya 53.000 ton.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, LSIP mencatat penjualan sebesar Rp2,05 triliun, turun 6 persen yoy terutama karena penurunan volume penjualan produk sawit yang sebagian dimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit. Pada Januari—Juni 2022, volume penjualan CPO hanya mencapai 108.000 ton atau turun 36 persen yoy dibandingkan dengan 169.000 ton pada semester I/2021.
Di tengah penurunan penjualan, Lonsum justru mencatatkan peningakatan laba kotor sebesar 11 persen yoy menjadi Rp840 miliar atau dari Rp755 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, laba usaha naik 7 persen yoy menjadi Rp651 miliar dari Rp610 miliar dan EBITDA Rp907 miliar atau naik 13 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp803 miliar.
Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk LSIP meningkat 9 persen Yoy menjadi Rp549 miliar, dibandingkan dengan Rp501 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Presiden Direktur Lonsum Benny Tjoeng mengatakan Lonsum mempertahankan posisi keuangan yang sehat dan tidak adanya pendanaan melalui utang bank per 30 Juni 2022.
“Di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, Lonsum meraih kinerja keuangan yang positif dan peningkatan margin di semester I/2022, terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit, serta upaya-upaya kami dalam pengendalian biaya dan efisiensi," kata Benny, Minggu (14/8/2022).
Dia mengemukakan Lonsum akan terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur serta berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.
Luas kawasan tanaman sawit menghasilkan di perkebunan Lonsum per 30 Juni 2022 tercatat turun menjadi 85.259 hektare (ha) dari 85.630 ha pada 31 Desember 2021. sementara itu, total luas area tertanam per 30 Juni adalah sebesar 112.880 ha, turun dibandingkan dengan 114.111 ha pada 31 Desember 2021.