Bisnis.com, JAKARTA — Emiten semen PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) milik konglomerat Martua Sitorus menargetkan penjualan semen dan klinker di tahun ini mencapai 13,6 juta ton, atau tumbuh 11 persen dibandingkan 2021.
Direktur Komersial Cemindo Gemilang Surindro Kalbu Adi memaparkan pertumbuhan pasar semen di Indonesia pada semester I/2022 sebesar 1,24 persen bisa menjadi indikasi yang cukup bagus bagi industri semen.
“Melihat kondisi pandemi yang sudah mulai membaik, serta investasi yang saat ini cukup agresif, perseroan optimistis pertumbuhan pasar semen di Indonesia akan membaik di sisa semester tahun ini,” papar Surindro dalam acara paparan publik, Rabu (27/7/2022).
Cemindo Gemilang melakukan sejumlah strategi sepanjang sisa 2022, seperti strategi efisiensi, termasuk penyesuaian harga jual yang mengimbangi kenaikan biaya produksi yang sedang terjadi saat ini.
Dari segi biaya energi dan logistik, CMNT menerapkan penggunaan batu bara kalori rendah dalam proses produksi, serta investasi sistem digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas jaringan distribusi perusahaan.
Sementara dari sisi pajak karbon, CMNT memaksimalkan penggunaan alternative fuel & raw material (AFR), melakukan efisiensi energi dengan pengurangan di penggunaan daya listrik (SPC) dan panas (SPH) serta utilisasi maksimal dari waste heat recovery system.
Baca Juga
Pertumbuhan industri semen dalam negeri diproyeksikan meningkat di tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2021 sektor konstruksi tumbuh 2,81 persen year-on-year (yoy).
Lembaga riset Building Construction Information (BCI) Asia juga memproyeksikan pembangunan konstruksi di Indonesia pada 2022 akan melonjak.
Menurut hasil riset BCI Asia yang diterbitkan akhir 2021, pertumbuhan sektor perumahan dan industri akan turut meningkatkan nilai proyek gedung menjadi Rp157,47 triliun pada tahun ini, sedangkan nilai infrastruktur diperkirakan mencapai Rp107,15 triliun.