Bisnis.com, JAKARTA - Platform perdagangan aset kripto Zipmex mengincar dana US$50 juta atau setara Rp749,46 miliar untuk memperbaiki neracanya setelah sempat menghentikan penarikan dana untuk pelanggannya pekan lalu.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (26/7/2022), Zipmex tengah mempertimbangkan untuk menjual seluruh atau sebagian kepemilikannya setelah meminjamkan dana ke platform kripto bermasalah Babel Finance dan Celsius Network Ltd.
Dalam unggahan pada akun Twitter resminya, Zipmex menyebutkan diskusi dengan sejumlah pihak yang tertarik berjalan secara signifikan. Zipmex mengatakan ada satu perusahaan yang sudah memberikan penawaran dalam Memorandum of Understading atau MoU yang isinya dirahasiakan agar dapat memulai proses due diligence.
Target penggalangan dana tersebut tidak jauh berbeda dengan eksposur Zipmex kepada Babel dan Celsius yang masing – masing sebesar US$48 juta dan US$5 juta. Zipmex menjadi salah satu platform kripto yang terdampak kasus gagal bayar sejumlah lembaga akibat koreksi di pasar yang membuat nilai kripto hilang hingga US$2 triliun.
Adapun, Zipmex beroperasi di beberapa negara Asia seperti Thailand, Singapura, Indonesia, dan Australia dan memiliki lisensi perdagangan aset digital dari Securities and Exchange Commission of Thailand (SEC Thailand).
Di Singapura, Zipmex memiliki izin sebagai penyedia layanan pembayaran, bukan lisensi penuh dibawah bank sentral Singapura yang mengatur aset kripto.
Baca Juga
SEC Thailand tengah melakukan investigasi hukum pada operasi Zipmex di negara tersebut terkait kemungkinan kerugian pengguna.
“Kami telah berdiskusi dengan SEC Thailand dan otoritas pemerintah terkait untuk menyediakan dokumen- dokumen terkait,” jelas juru bicara Zipmex dalam sebuah email yang dikutip Bloomberg.