Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jhonlin, Axioo, dan Moratelindo Mau IPO, Saham Apa yang Menarik?

Beberapa calon emiten mengantre untuk bisa IPO seperti Jhonlin, Axioo, hingga Moratelindo dalam waktu dekat.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa calon emiten mengantre untuk bisa IPO seperti Jhonlin, Axioo, hingga Moratelindo dalam waktu dekat.

Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan 37 emiten baru di semester II/2022 ini yang datang dari berbagai macam sektor. Lalu, emiten mana yang kira-kira menarik untuk dicermati?

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan, beberapa calon emiten telah membukukan pertumbuhan kinerja yang fantastis seperti PT Hillcon Tbk. (HILL), PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS), PT Dewi Shri Farmindo Tbk. (DEWI), PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO), dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR).

Pandhu melanjutkan, emiten-emiten tersebut belum lama ini memperoleh kontrak yang nilainya signifikan, sehingga mendongkrak pertumbuhan kinerjanya dalam satu hingga dua tahun terakhir.

"Hal ini menjadi bekal positif emiten diatas untuk meyakinkan para investor, karena masih berada dalam fase pertumbuhan yang tinggi," kata Pandhu kepada Bisnis, Selasa (12/7/2022).

Dia melanjutkan, tambahan modal dari IPO akan memudahkan langkah para emiten tersebut dalam melakukan ekspansi di masa mendatang, karena memiliki akses pendanaan yang lebih murah.

Sementara secara sektoral, Pandhu melihat calon-calon emiten yang berasal dari sektor energi saat ini masih memiliki peluang pertumbuhan yang cukup positif. Hal ini mengingat harga komoditas energy saat ini masih cukup tinggi, sehingga akan mendongkrak kinerjanya.

"Saham sektor konsumer juga cukup menarik untuk dicermati, mengingat pada kondisi yang berpotensi mengalami kontraksi ekonomi seperti saat ini, mereka akan cenderung dapat bertahan lebih baik dibanding sektor lain," tutur dia.

Meski demikian, Pandhu menyarankan investor perlu lebih mendalami kinerja dan prospek dari masing-masing emiten daripada outlook sektoral, karena setiap perusahaan memiliki peluang dan ancaman yang unik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper