Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jhonlin Group Setor Rp651 Miliar Ke Emiten Grup Bakrie (BUMI)

Jhonlin Group terpantau menyetor dana US$45,14 juta sebagai pendapatan emiten grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021) - BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021) - BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Jhonlin Group terpantau menyetor dana US$45,14 juta sebagai pendapatan emiten grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2022, Jhonlin Group terpantau menyumbang lebih dari 10 persen pendapatan BUMI. Adapun pemasukan emiten Grup Bakrie yang diterima dari perusahaan Haji Isam itu sebesar US$45,14 juta.

Jumlah itu setara dengan Rp651 miliar bila dikonversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia 31 Maret 2022, sebesar Rp14.420. Selain pendapatan, BUMI juga memiliki utang lain-lain kepada Jhonlin Group sebesar US$52,09 juta.

Di sisi lain, salah satu anak usaha Jhonlin Group yang bergerak di bidang agribisnis PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) berencana melakukan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,2 miliar (1.222.950.000) saham, dengan nilai nominal Rp100.

Saham ini mewakili sebanyak-banyaknya 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana. Rencananya, IPO JARR bakal ditawarkan ke masyarakat dengan harga Rp250-Rp300 setiap saham.

Dengan harga tersebut, maka JARR diperkirakan akan mampu mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp366,8 miliar.

Dana dari hasil penawaran umum ini sebesar 21 persen akan digunakan untuk biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit. Penggunaan dana ini dikategorikan perseroan sebagai capital expenditure.

Lalu, sekitar 79 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja, yakni untuk pembelian CPO dan bahan baku lainnya. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure oleh perseroan.

Perkiraan jadwal untuk IPO ini yaitu masa penawaran awal pada 12-15 Juli 2022, perkiraan tanggal efektif pada 26 Juli 2022, dan perkiraan masa penawaran umum pada 28 Juli-1 Agustus 2022. Lalu, perkiraan tanggal penjatahan pada 1 Agustus 2022, perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 2 Agustus 2022, dan perkiraan pencatatan saham pada BEI tanggal 3 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper