Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kripto Menghijau Sepekan Belakangan, Hati-Hati Bull Trap

Pada Jumat (8/7/2022), nilai Bitcoin berada di harga US$21.943 atau melonjak 7,91% dalam 7 hari terakhir, setelah mengalami penurunan berat. Namun, investor perlu mewaspadai potensi terjadinya bull trap.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin terpantau mempu menembus level US$20.000 menjelang akhir pekan, setelah mengalami penurunan yang berat. Namun, investor perlu mewaspadai potensi terjadinya bull trap.

Data dari coinmarketcp.com, Jumat (8/7/2022) mencatat nilai Bitcoin berada di harga US$21.943 atau melonjak 7,91% dalam 7 hari terakhir. Harga aset kripto lain seperti Ethereum, Cardano, dan Solana juga tercatat menghijau selama sepekan belakangan.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan reli singkat yang terjadi pada perdagangan pasar kripto disebabkan oleh sentimen positif dari risalah yang dikeluarkan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu lalu. Investor mengamati reaksi pasar terhadap risalah terbaru tersebut, namun tampaknya berdampak baik bagi market.

“Investor tampaknya sangat menyukai risalah FOMC, sehingga meredakan kekhawatiran komitmen The Fed untuk pengetatan kebijakan moneter. Kenaikan market kripto juga terjadi pada pasar saham yang semakin berkorelasi selama setahun terakhir,” kata Afid dikutip dari laman resmi Tokocrypto.

Penguatan harga aset kripto juga didukung oleh sentimen positif dari Ethereum yang sukses merapungkan uji coba The Merge terbarunya di jaringan uji coba bernama Sepolia. Kesuksesan ini akan mendekatkan jaringan Ethereum mengubah algoritma konsensusnya dari Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS).

Selain itu, ada kabar dari Celsius yang telah membayar utangnya ke platform Maker sebesar US$440 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa likuiditas Celsius sudah membaik setelah menghentikan proses penarikan (withdrawals) pada dua pekan lalu.

Afid melanjutkan, investor juga masih melakukan strategi buy the dip memanfaatkan situasi makroekonomi yang sedang mereda. Terlihat dari data on-chain exchange terjadi sedikit lonjakan yang menimbulkan harga terkonsolidasi.

“Market secara keseluruhan masih di masa konsolidasi. Dari data on-chain, aktivitas trading Bitcoin, dari trading volume, long term holder mulai beli. Dari sisi market sekitar 200-400 hari sebelum halving akan ada sedikit koreksi. Kita masih ada di bear market, belum ada tanda-tanda reversal,” jelasnya.

Afid mengatakan investor perlu mewaspadai terjadinya bull trap. Investor masih perlu menunggu data pekerjaan atau nonfarm payroll (NFP) AS pada akhir pekan ini dan indeks harga konsumen AS minggu depan.

Menurut Afid, kedua data tersebut seharusnya menandakan laju inflasi dan apakah The Fed terus agresif menaikkan suku bunga ketika pembuat kebijakan bertemu berikutnya pada 26-27 Juli mendatang.

Ia menjelaskan, perilisan data NFP AS akhir pekan ini berpotensi membuat harga aset kripto putar balik. Dari data historis, pergerakan harga aset kripto cenderung lesu setiap perilisan data makroekonomi terbaru dengan hasil negatif.

“Untuk memulai fase bullish, Bitcoin harus menembus harga di atas US$23.000. Sementara, untuk saat ini tren harian masih turun,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper