Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin 30 Mei 2022, Dibuka Menguat

Nilai tukar rupiah terpantau menguat pada pembukaan perdagangan akhir pekan ini, Senin (30/5/2021). Penguatan juga terpantau pada mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau menguat pada pembukaan perdagangan akhir pekan ini, Senin (30/5/2021). Penguatan juga terpantau pada mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka menguat 38,50 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp14.528,00 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS justru melemah 0,1550 poin atau 0,15 persen di posisi 101,5130.

Selain rupiah, beberapa mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka berbalik menguat diantaranya won Korea Selatan dibuka naik 0,66 persen, yuan China naik 0,44 persen, dolar Taiwan menguat 0,29, dan ringgit Malaysia menguat 0,26 persen persen terhadap dolar AS.

Sebelumnya, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS jatuh ke level terendah satu bulan, dengan investor menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan tanda-tanda bahwa bank sentral dapat memperlambat atau bahkan menghentikan siklus pengetatan pada paruh kedua tahun 2022.

Risalah dari pertemuan terbaru The Fed, yang dirilis awal pekan ini, menunjukkan bahwa sebagian besar peserta percaya kenaikan 50 basis poin akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli 2022.

"Namun, banyak pembuat kebijakan berpikir besar, kenaikan suku bunga awal akan memberikan ruang untuk jeda nanti pada tahun 2022 untuk menilai dampak dari pengetatan kebijakan tersebut," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (27/5/2022).

Imbal hasil Treasury AS melemah, dengan benchmark 10-tahun mencapai level terendah baru enam minggu. Kekhawatiran inflasi terus mereda, bahkan ketika data dan pengumuman perusahaan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan sentimen datang dari pasar yang terus memantau tentang penerimaan pajak hingga 26 Mei 2022 yang tercatat senilai Rp679,99 triliun, atau telah mencapai lebih dari separuh target penerimaan pajak tahun ini, yakni Rp1.265 triliun.

Bahkan, pada April 2022, penerimaan pajak melonjak menjadi Rp245,2 triliun, sementara sebelumnya penerimaan per bulan di kisaran Rp90-Rp120 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper